Harga Minyak Merayap Naik Dekati US$ 78

VIVAnews - Harga minyak menguat mendekati US$ 78 per barel di Asia setelah China, konsumen besar minyak dunia, menyatakan telah pulih dari krisis global, Kamis 21 Januari 2010.

Harga minyak untuk pengiriman Maret naik 16 sen menjadi US$ 77,90 per barel saat tengah hari waktu Singapura dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.

Kemarin, harga minyak jatuh US$ 1,58 menjadi US$ 77,74 per barel. Kontrak Februari yang berakhir Rabu kemarin, turun US$ 1,40 menjadi US$ 77,62 per barel. China mengatakan, pertumbuhan kuartal keempat menguat 10,7 persen, melampaui prediksi dan mengangkat petumbuhan ekonomi China 2009 menjadi 8,7 persen.

Pemerintah China mengatakan, paket stimulus akan dilanjutkan meski ada kekhawatiran akan inflasi dan telah memerintahkan bank-bank untuk memangkas pinjaman.

"Hasil-hasil perekonomian masih sangat kuat dan China tetap menjadi mesin pertumbuhan," kata Victor Shum, analis energi biro konsultasi Purvin & Gertz di Singapura.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 1 sen menjadi US$ 76,33 per barel di bursa London.

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari

(AP)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2024 bisa mencapai 5,17 persen.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024