Ben Bernanke Kembali Pimpin Bank Sentral AS

VIVAnews - Ben Bernanke akhirnya kembali dipercaya sebagai gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), jabatan yang saat ini sangat berpengaruh dalam penyelamatan ekonomi Amerika (AS) dari resesi.

Kepastian itu muncul setelah para anggota Senat AS melakukan pemungutan suara, Kamis malam waktu Washington DC (Jumat pagi WIB). Hasil pemungutan suara berlangsung cukup ketat karena tidak sedikit para senator yang mengritik kebijakan Bernanke yang dengan mudahnya menggelontorkan banyak dana untuk bank-bank besar yang bermasalah sementara puluhan juta warga Amerika menderita dampak resesi.

Dengan komposisi suara dari senat, 70 mendukung dan 30 menolak, Bernanke dipastikan kembali memimpin The Fed untuk empat tahun berikut. 

Pemilihan gubernur bank sentral kali ini berlangsung alot dan memakan waktu berhari-hari. Ini juga merupakan ujian bagi independensi The Fed, yang merupakan elemen penting bagi bank sentral dalam menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi yang tidak populer sekalipun.

Kebijakan-kebijakan The Fed dalam menentukan suku bunga, misalnya, bisa menimbulkan konsekuensi besar bagi segala lapisan, mulai dari perusahaan-perusahaan besar hingga pasangan suami istri yang berjuang keras untuk mencicil rumah pertama mereka. Para konsumen toko kelontong dan pengelola stasiun bensin pun terpengaruh atas setiap kebijakan yang diambil pimpinan The Fed.

Sebagian senator memuji kinerja Bernanke, yang dipandang berhasil mengangkat ekonomi AS dari jurang resesi yang lebih dalam sehingga negeri Paman Sam tidak sampai menderita depresi yang lebih besar. "Kepemimpinan Ben Bernanke telah membuat bangsa ini terhindar dari bencana," kata Senator Chistopher Dodd, yang memimpin Komisi Senat urusan Perbankan. 

Namun, ada pula para senator yang menolak penunjukkan kembali Bernanke. "Bank Sentral di bawah Ben Bernanke justru berperan menciptakan kondisi bagi krisis keuangan," kata Senator Richard Shelby dari Partai Republik.

Shelby dan para sekutunya menilai bahwa Bernanke patut disalahkan karena tidak mampu langsung mendeteksi masalah-masalah yang menyebabkan krisis di AS dalam lebih dari setahun terakhir. The Fed juga dianggap lemah dalam regulasi perbankan dan tidak langsung menangani ketidakberesan dalam masalah hipotek rumah sehingga menyebabkan krisis.

Bernanke pertama kali dipercaya memimpin The Fed oleh presiden AS saat itu, George W. Bush, pada 2006. Namun, kali ini Bernanke mendapat restu dari Barack Obama untuk melanjutkan kepemimpinannya di bank sentral.

Ekonom berusia 56 tahun itu sebelummnya lebih banyak berkecimpung di lingkungan akademik. Selama 17 tahun Bernanke mengajar ilmu ekonomi di Universitas Princeton. Namun dia dipanggil ke Washington DC untuk membantu gubernur The Fed yang akhirnya dia gantikan, Alan Greenspan. (AP)

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana
Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya

Di era modern ini perkembangan teknologi dan informasi yang pesat membawa pengaruh besar bagi kehidupan termasuk bagi anak-anak yang bisa saja terjerumus pergaulan bebas

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024