RI Catat Sejarah Negara ke-4 Asia yang Bangun Kapal Selam Sendiri
- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA – Indonesia menjadi negara ke-4 di Asia yang sanggup membangun kapal selam sendiri. Hal tersebut terbukti dengan keberadaan kapal selam Alugoro yakni KRI Alugoro kelas 209 yang sepenuhnya dikerjakan di pabrik kapal PT PAL oleh para ahli dan insinyur Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyampaikan bahwa dia sangat merasa terharu dengan keberadaan kapal selam ketiga milik Indonesia ini. Dua kapal selam sebelumnya didapatkan dengan membeli dari Korea Selatan kemudian yang kedua dengan melakukan joint production dengan Korsel. Namun yang ketiga ini disebutkannya sepenuhnya dikerjakan anak bangsa.
"Predikat sebagai negara Asia keempat yang bisa membuat kala selam sendiri selain Tiongkok, Korsel serta Jepang pasti akan diperhitungkan oleh para negara tetangga kita," kata Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Facebook resminya.
Luhut mengatakan bahwa dia mendapatkan kabar KRI Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 251 meter di selatan laut Jawa itu saat dia masih berada di Davos, Swiss. Akhir tahun 2020 ditargetkan kapal selam itu akan bisa diserahkan kepada TNI-AL.
"Pelajaran dari pengalaman saya menghadapi industri strategis itu sederhana. Kita punya banyak ahli hebat, orang kita punya kemampuan canggih. Tapi terkadang kita sendiri sering meremehkan kemampuan anak bangsa untuk berbuat yang terbaik," lanjut mantan Menko Polhukam dan mantan KSP tersebut.
Beberapa tahun sebelumnya, PT PAL meneken perjanjian membuat kapal selam kelas Changbogo dengan Korsel dalam pembangunan kapal selam U-209 buatan Thyssenkrupp Marine Systems, Jerman. Kapal pertama dibangun sepenuhnya di Korsel. Kapal selam kedua separuh dibangun teknisi Korsel dan sebagiannya oleh pakar Indonesia di Korsel. Dan akhirnya kapal selam ketiga ini Alugoro U-209 dibangun sepenuhnya oleh pakar-pakar Indonesia di Surabaya.
>
Komisi I DPR RI Setuju Indonesia Terima Hibah Alat Pertahanan Keamanan dari Korea Selatan
Komisi I DPR RI, menyetujui penerimaan hibah alat peralatan pertahanan dan keamanan atau alpalhankam dari Korea Selatan. Hibah alat pertahanan itu berupa satu unit kapal.
