Logo DW

Pandemi Seperti Virus Corona akan Makin Sering Terjadi?

picture-alliance/Hollandse Hoogte
picture-alliance/Hollandse Hoogte
Sumber :
  • dw

"Jika manusia terus mengeksploitasi dunia binatang dan merusak ekosistem, kita bisa memperkirakan akan semakin banyak penyakit yang ditularkan binatang kepada manusia di tahun-tahun mendatang“, demikian peringatan Inger Andersen, direktur eksekutif program lingkungan PBB (UNEP).

Andersen menambahkan, untuk mencegah wabah semacam itu di masa depan, kita harus makin meningkatkan kesadaran untuk melindungi lingkungan. “Pandemi menghancurkan sendi kehidupan dan ekonomi, seperti yang kita lihat beberapa bulan belakangan, yang paling menderita adalah warga miskin“, tegas pimpinan UNEP itu.

Andersen menambahkan, sekitar 60% penyakit infeksi pada manusia yang saat ini dikenal dan 75?ri penyakit infeksi baru adalah penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan hewan kepada manusia. Sebagian besar akibat meningkatnya interaksi antara manusia, binatang dan lingkungan.

Tren zoonosis meningkat

Para peneliti penyakit hewan dalam kesempatan yang sama menambahkan, bagi mereka munculnya pandemi Covid-19 tidak mengejutkan. Delia Randolph, pakar epidemiologi veteriner dari International Livestock Research Institute (ILRI) menyebutkan: “Kami yang melakukan riset penyakit hewan tidak kaget, karena sebelumnya pandemi semacam itu sudah bisa diperkirakan.“

“Sejak tahun 1930-an terdapat tren yang jelas, menyangkut terus meningkatnya penyakit pada manusia. Dan sekitar 75?ri penyakit itu berasal dari binatang liar“, ujar Randolph. Misalnya saja Covid-19, sumbernya diduga berasal dari kelelawar, demikian dalam laporan UNEP dan ILRI.

Laporan itu menyebutkan, ada tujuh tren yang diidentifikasi memicu prevalensi penyakit zoonosis. Antara lain, meningkatnya permintaan protein hewani, pertanian intensif yang tidak berkelanjutan, meningkatnya urbanisasi, eksploitasi lingkungan dan perubahan iklim.