Logo ABC

Keringat dan Air Mata Petani Indonesia Demi Kopinya Masuk Australia

Australia telah diakui dunia sebagai salah satu negara yang menyajikan kopi terenak.
Australia telah diakui dunia sebagai salah satu negara yang menyajikan kopi terenak.
Sumber :
  • abc

Biji kopi asal Indonesia sudah dijual dan dihidangkan menjadi secangkir espresso atau cappucino di banyak negara, termasuk di kota Melbourne yang terkenal akan budaya "ngopi"-nya.

Australia sudah diakui dunia sebagai salah satu negara terbaik dalam menyajikan kopi, meski masih mengandalkan negara-negara penghasil kopi untuk menggerakkan industri kopi mereka.

Indonesia menjadi salah satu pengekspor kopi terbesar ke Australia dari kawasan Asia Pasifik, menempati urutan ke-3 setelah Vietnam dan India.

The Little Man Cafe Sejak tahun 2018, The Little Man Cafe di Melbourne menyajikan kopi yang 100 persen berasal dari Indonesia.

Facebook: The Little Man Cafe

Kopi asli Indonesia telah diolah dan dijual di beberapa kafe di Melbourne, seperti di kedai kopi "The Little Man Cafe" yang sudah berdiri tujuh tahun.

Christina Morgan, pemilik "The Little Man Cafe" mengaku telah menyajikan seratus persen kopi dari Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Christina Morgan Christina mengatakan bahwa kopi Indonesia memiliki potensi yang tinggi di pasar Australia.

Koleksi pribadi

"Saya suka sekali sama kopi Indonesia. Menurut saya kopi Indonesia itu memiliki potensi yang tinggi," kata Christina yang berasal dari Medan.

"[Keunggulan] kopi di Indonesia sebenarnya di body [rasa di mulut]. Boleh dibilang rata-rata body nya penuh [pekat] … dan ketika dicampur susu yang juga creamy [kental], rasanya pas."

Kepada pelanggannya yang kebanyakan warga lokal Australia, Christina menyajikan kopi "specialty grade arabica" yang bijinya ia impor dari Indonesia.

Menurutnya, untuk menyajikan secangkir kopi yang nikmat diperlukan keterampilan dari tiga komponen: yaitu petani, "roasting" atau memanggang, dan barista.

"Jadi bergantung dari [produk kopi seperti] apa yang petani berikan kepada kita, dan setelah itu ada "roasters", bagaimana kita memanggang kopi tersebut dan rasa apa yang muncul dari kopi petani ini, dan akhirnya barista," kata Christina.