Waspada, Negara Tetangga Indonesia Cetak Rekor Kematian COVID-19

Ilustrasi Kota Melbourne
Sumber :
  • VIVA / Renne

VIVA – Kabar tak sedap datang dari Australia. Negara tetangga Indonesia ini baru saja mencatatkan rekor angka kematian COVID-19 tertinggi dalam satu hari pada Senin 31 Agustus 2020. Dilaporkan angka kematian pada hari tersebut menyentuh angka 41 orang. 

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

Adalah negara bagian Victoria yang kini menjadi sorotan terkait temuan 41 orang meninggal karena COVID-19. Menurut Departemen Kesehatan Victoria, angka kematian tersebut hanya membutuhkan waktu 24 jam dengan total temuan kasus baru sebanyak 73 orang. 

Jika ditelusuri lebih mendalam, ibu kota Melbourne menjadi episentrum dari tingginya penyebaran virus ini di negara bagian Victoria. Hal itu diungkapkan seorang penduduk Melbourne, Daniel Andrews.

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

Baca juga: Corona Global Tembus 25,3 Juta Kasus, India Tempel Ketat Brasil

Dilansir gulftoday, Senin 31 Agustus 2020,negara bagian Victoria telah mencatat total sebanyak 19 ribu orang dinyatakan positif hingga saat ini. Dan angka itu tercatat 80 persen dari total temuan kasus di Negara Kanguru tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Tak hanya itu, Victoria juga menjadi negara bagian yang paling mematikan dengan total angka kematian hingga saat ini mencapai lebih dari 650 kematian. Akibat kembali mengganasnya COVID-19 tersebut, negara bagian Victoria kembali menerapkan lockdown. 

Namun tindakan tersebut tetap menyisakan pro dan kontra. Bisa ditebak, banyak pelaku usaha yang sangat menyayangkan keputusan lock down tersebut dengan alasan justru membuat mandek roda perekonomian di Victoria bahkan di beberapa negara bagian Australia lainnya.

"Dunia bisnis sangat terpukul karena mereka tidak diberitahu kapan mereka dapat kembali buka, kapan orang-orang bisa kembali bekerja," kata Josh Frydenberg, salah seorang pengusaha di negara bagian paling bawah Australia tersebut.

Dari catatan yang ada, prosentase membelanjakan uang masyarakat Victoria turun hingga menyentuh angka 30 persen akibat penerapan lockdown. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya