Yoshihide Suga Muncul jadi Kandidat PM Jepang Pengganti Shinzo Abe

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, jadi kandidat pengganti PM Shinzo Abe yang mengundurkan diri.
Sumber :
  • Al Jazeera

VIVA – Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengumumkan akan bergabung dalam pencalonan sebagai perdana menteri menggantikan Shinzo Abe. Sebagai orang dekat Abe, Suga mengatakan ia mengikuti kontestasi tersebut untuk menghindari kekosongan politik saat krisis.

Sebagai perdana menteri, Suga berarti juga akan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokratik Liberal (LDP), mengingat mayoritas LDP saat ini mengisi kursi di majelis rendah parlemen. Suga mengatakan keputusannya untuk maju datang setelah berpikir mendalam, tentang apa yang bisa dia lakukan sebagai politisi dan anggota pemerintahan Abe.

Fakta Mengerikan Atlet Bulutangkis Jepang di German Open

Baca juga: Kisah Warga Indonesia di Christmas Island, Pulau yang Bebas Corona

Selain itu, sebagai kepala sekretaris kabinet terlama di Jepang, Suga adalah koordinator kebijakan dan penasehat Abe. Suga telah menjadi pendukung setia Abe sejak tugas pertamanya sebagai Perdana Menteri Jepang dari tahun 2006 hingga 2007, dan membantu Abe kembali berkuasa pada tahun 2012.

Pesaing utama Suga dalam pemilihan 14 September 2020 mendatang adalah mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, dan mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida. Nantinya perdana menteri baru akan menyelesaikan sisa masa jabatan Abe, hingga September 2021.

Ishiba yang kini berusia 63 tahun, tidak terlihat populer di kalangan legislator LDP karena sikap kritisnya terhadap Abe. Namun nama Ishiba masuk sebagai favorit pemilih dalam jajak pendapat publik.

Sementara Kishida di masa lalu juga dianggap sebagai penerus Abe. Namun Abe mengatakan dia tidak akan mendukung seorang kandidat secara pribadi, sehingga Kishida yang jarang muncul di hadapan publik kemungkinan akan kesulitan melawan kompetisi dengan calon kandidat lainnya. (ren)

Penjajahan Jepang

Sastra: Media Propaganda Penjajah

Masa pendudukan Jepang, karya sastra menjadi media propaganda yang digunakan untuk mendoktrinasi bangsa.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2022