Dua WNI Ungkapkan Tragedi Gempa Haiti

VIVAnews - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang selamat dari gempa bumi Haiti, Endang Dwi Satriyani dan Yogi Anggoro, telah kembali ke tanah air.

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Hari ini, dua relawan Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Stabilisasi Haiti tersebut bertemu dengan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Teguh Wardoyo, Rabu 17 Februari 2010.
 
Endang dan Yogi bersyukur bisa selamat dari gempa yang menewaskan ratusan ribu orang pada 12 Januari lalu. "Gempa mengguncang saat jam pulang kantor, sehingga banyak orang yang saat itu sedang berada di roadside (tepi jalan). Entah apa yang terjadi kalau gempa datang saat jam kerja, mungkin akan lebih banyak lagi orang yang meninggal," kata Yogi yang bergabung dengan PBB sejak Oktober 2009 tersebut.
 
Ketika gempa mengguncang, Yogi sedang mempersiapkan camp bongkar pasang untuk personel militer Yordania di dekat pangkalan logistik di dekat bandar udara Port au-Prince.

"Saat itulah gempa mengguncang. Saya rasakan getaran itu vertikal, sehingga kami tidak bisa berdiri. Bangunan-bangunan untuk camp masing-masing sampai  bergeser sekitar 15 sentimeter," kata ayah dua putri yang tinggal di Jakarta tersebut seraya menambahkan bahwa gempa terjadi selama sekitar tiga menit. "

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

Yang pertama terlintas di ingatan saya adalah gempa Aceh. Saya langsung berpikir apakah saya kena tsunami atau tidak," kata Yogi yang pernah bergabung dengan Save the Children dan Palang Merah Amerika dalam penanganan bencana gempa dan tsunami di Aceh selama 2,5 tahun tersebut.
 
Sedangkan Endang saat itu sedang berada di kantor PBB yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi Yogi. "Saya sedang berada di dalam kantor. Biasanya jam 4.45 saya sudah akan pulang karena harus menunggu bus, tapi ketika itu karena ada teman menawarkan mengantar dengan mobilnya, saya masih menunggu sekitar lima menit. Dalam waktu lima menit itulah, gempa terjadi," kata wanita asal Makassar ini.
 
Menurut Endang, ruangannya terletak di lantai satu dekat pintu masuk dalam bangunan tiga lantai tersebut. Saat gempa, terjadi kepanikan dan orang-orang berlarian keluar. "Setelah gempa, saya dan teman-teman tinggal di lapangan parkir karena apartemen saya retak-retak dan staf keamanan PBB tidak mengizinkan saya untuk tinggal di apartemen itu lagi," kata wanita yang bisa menerbangkan pesawat mesin tunggal dan aktif terjun payung ini.
 
Endang dan Yogi tiba di Jakarta pada Sabtu malam pekan lalu. Endang akan kembali ke negara di Kepulauan Karibia itu pada 6 Maret, sedangkan Yogi pada 3 Maret. "Masih ada tanggung jawab di sana," kata Endang yang sering dipanggil Eno ini. "Di Haiti saya masih lebih bersyukur karena teman-teman saya masih banyak yang ditugaskan di daerah konflik yang katanya tiap saat ada roket," tegasnya.

Ilustrasi menenangkan anak tantrum

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

Tantrum adalah ledakan perilaku yang mencerminkan suatu respon disregulasi terhadap rasa frustasi anak sehingga anak tak mampu meregulasi rasa frustasi yang yang dialami.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024