Logo DW

Cendekiawan di Jerman Keluhkan Sikap Permusuhan terhadap Muslim

picture-alliance/AA/C. Karadag
picture-alliance/AA/C. Karadag
Sumber :
  • dw

Para akademisi Islam di Jerman lainnya mengeluhkan meningkatnya permusuhan terhadap muslim dan hambatan dalam pengakuan Islam dalam perundang-undangan di Jerman. Demikian dikutip dari KNA.

Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan sehubungan dengan masalah pengakuan tersebut, papar cendekiawan Islam di GÃttingen, Riem Spielhaus. Antara lain, meski banyak diupayakan, tetap tidak ada kontak langsung dari pihak muslim. Organisasi Islam juga memiliki sedikit sumber daya keuangan dan manusia dibandingkan dengan agama Kristen Protestan dan Katolik.

Mengutip ucapan bekas presiden Jerman, Christian Wulff pada bulan Oktober 2010: "Islam milik Jerman", banyak hal yang telah terjadi di tingkat federal dan negara bagian, lanjut pakar tersebut. Namun, proses dan negosiasinya mengalami stagnasi sejak tahun 2016, dan dalam beberapa kasus bahkan terjadi kemunduran.

Wulff terus berpegang pada pernyataan itu. "Saya menganggap kalimat itu lebih penting dari sebelumnya," kata Wulff dalam wawancara teranyarnya dengan media EPD , “karena semakin banyak yang melawan keragaman di Republik Jerman yang penuh warna dan hidup berdampingan yang setara dengan minoritas,"tambahnya. Padahal, martabat manusia dan kebebasan beragama dijamin dalam undang-undang.

"Tak bisa dipungkiri bahwa masjid sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari," tandasnya lebih lanjut.

Sementara dilansir dari KNA, cendekiawan muslim, Riem Spielhaus mencatat iklim yang semakin skeptis terhadap agama Islam dan islamofobia di Jerman, membuat kerja sama antaragama semakin sulit. Di sisi lain, perkembangan ekstremisme Islam menghambat iklim positif.

Di beberapa negara bagian diizinkan berhari raya dan salat