- Johns Hopkins University
VIVA – Pandemi COVID-19 telah merenggut nyawa lebih dari satu juta orang di dunia. Menurut Worldometer yang mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk pemerintahan, saat ini jumlah pasien meninggal dunia telah mencapai 1.002.733 orang.
Virus corona baru ini muncul pertama kali akhir tahun 2019 lalu di Wuhan, China. Sejak saat itu virus menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 500.000 orang hanya dalam waktu enam bulan.
Baca juga: Update Corona di Indonesia 28 September: Kasus Sembuh Tambah 3.856
COVID-19 kini telah menginfeksi lebih dari 33 juta orang di 210 negara dan wilayah. Namun dikhawatirkan jumlah ini jauh lebih tinggi karena program pengujian yang terbatas dan kurangnya transparansi dari negara-negara non-demokratis.
Amerika Serikat yang memiliki total penduduk 331 juta jiwa, adalah negara yang terkena dampak paling parah dengan 209.291 kematian dari total 7,3 juta kasus. Presiden Donald Trump terus menyerang China dan Organisasi Kesehatan Dunia atas penanganan pandemi.
Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi kedua, dengan total 141.503 orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Presiden Jair Bolsonaro dikritik karena menyebut virus itu hanyalah flu biasa, sebelum akhirnya dia sendiri tertular virus itu pada bulan Juli lalu dan terpaksa mengisolasi diri selama tiga pekan.
Negara ketiga yang paling parah terdampak COVID-19 adalah India. Negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu kini mencatat 95.151 jumlah kematian, dan diikuti oleh Meksiko di urutan keempat dengan 76.243 pasien meninggal dunia.
KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ihsan Yunus terkait kasus dugaan korupsi Alat Pelindung Diri (APD)
