Usai Guru Dipenggal, 2 Wanita Muslim Ditikam di Dekat Menara Eiffel

Polisi berpatroli di depan kantor Charlie Hebdo, pada 2012
Sumber :

VIVA – Dua wanita diserang dengan pisau di dekat Menara Eiffel, Paris, hanya gara-gara perselisihan karena seekor anjing. Penusukan ini terjadi sebelum jam 8 malam di Champ-de-Mars atau hanya dua hari setelah seorang guru dipenggal kepalanya di pinggiran kota Paris oleh pria 18 tahun.

Kembali Menang Pilpres Rusia, Putin Ancam Seret Barat Perang Dunia III

Nama korban penusukan belum dirilis. Namun, media lokal melaporkan bahwa mereka adalah warga negara Prancis keturunan Aljazair. 

Waktu insiden penikaman tersebut memicu spekulasi di media sosial, bahwa itu adalah serangan balas dendam bermotif rasial.

Balenciaga Jual Gelang Selotip Bening Rp51 Juta, Jadi Bahan Ejekan di Tiongkok

"Serangan ini karena perselisihan empat wanita atas seekor anjing yang tidak diikat dan berlari di dekat anak-anak kedua korban. Polisi yang hadir di lokasi berhasil menangkap salah satu tersangka pelaku penyerangan ini," kata polisi setempat, seperti diberitakan Independent dan dikutip pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Guru Dipenggal di Prancis, Presiden Macron: Serangan Teroris!

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Sebelumnya pada hari Minggu, ribuan orang berkumpul di Place de la Republique di ibu kota menunjukkan solidaritas atas tewasnya seorang guru bernama Samuel Paty yang terbunuh dengan cara dipenggal kepalanya.

Pelaku pemenggalan adalah pria 18 tahun yang menargetkan Paty karena menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad dalam diskusi kelas tentang kebebasan berekspresi.

Pasca serangan penusukan pada kedua wanita tersebut, beberapa unggahan yang dibagikan secara luas di media sosial mengklaim bahwa serangan terjadi karena wanita tersebut adalah Muslim. Salah satu cuitan yang dibagikan lebih dari 30 ribu kali, mengklaim para korban ditikam dengan kejam karena mereka Muslim dan berkerudung.

Sebelumnya, Paty dipenggal di pinggiran barat laut Paris. Polisi setempat menembak mati pelaku.

Korban Paty yang berprofesi sebagai guru itu memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di dalam kelas.

Aksi pemenggalan ini pun dapat perhatian dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron mengecam bahkan sudah mengunjungi tempat kejadian pembunuhan terhadap Paty.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya