Penasihat Keamanan Trump Tuduh China Coba Curi Penelitian Vaksin COVID

Presiden AS, Donald Trump dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien.
Sumber :
  • Twitter/@robertcobrien

VIVA – Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh China mencoba mencuri penelitian vaksin COVID-19 dari Barat. Robert O'Brien menggambarkan China mencoba memonopoli setiap industri penting di abad 21.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Robert O'Brien, Rabu 21 Oktober 2020, mengatakan kepada para pejabat tinggi militer dan intelijen AS dan Inggris bahwa China adalah kekuatan ganas yang menekan rakyatnya, dan berusaha mengancam tetangganya dan kekuatan Barat.

Dia mengatakan, Partai Komunis China berusaha mendominasi di semua sektor dan domain, dan berencana untuk memonopoli setiap industri yang penting bagi abad 21.  

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

“Baru-baru ini RRT menggunakan spionase siber untuk menarget perusahaan-perusahaan yang mengembangkan vaksin dan perawatan COVID di Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, sambil menggembar-gemborkan perlunya kerja sama internasional,” kata O'Brien kepada Atlantic Future Forum melalui video seperti dilansir Channel News Asia

Baca juga: Survei Indikator: 66 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi, Kenapa?

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

O'Brien mengatakan Barat selama beberapa dekade telah memberikan konsesi kepada China, termasuk keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia, percaya itu akan membuka ekonomi dan politik, sambil mengurangi hambatan terhadap perusahaan asing. 

"Sayangnya, itu adalah janji yang sampai hari ini tidak ditepati. Sebaliknya pemimpin CCP (Partai Komunis China) menggandakan pendekatan mereka pada ekonomi yang didominasi negara, merkantilis, dan totaliter.

Trump selalu menyebut China sebagai kompetitor utama AS, dan menuduh Partai Komunis China mengambil keuntungan dari perdagangan, dan tidak mengungkapkan kebenaran atas wabah COVID-19, yang disebutnya wabah China.

Sedangkan China, di bawah Presiden Xi Jinping, menyebut Barat dan khususnya Washington, dicengkram oleh histeria anti-China, pemikiran kolonial, dan kemarahan karena China sekarang menjadi salah satu dari dua ekonomi utama dunia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya