- Twitter Harvard Kennedy School @Kennedy_School
VIVA – Setiap negara bagian di Amerika Serikat (AS) memiliki proses yang tak benar-benar sama dan aturan yang bisa berbeda dalam penghitungan suara di Pemilu maupun Pilpres AS. Dilansir CNN International, diketahui bahwa lebih dari 100 juta orang sudah memilih dan mengirimkan suara mereka bahkan sebelum hari pemilihan atau Election Day pada Selasa, 3 November 2020.
Lalu negara bagian mana saja yang menjadi kunci kemenangan dan apa saja aturan di sana hingga waktu penghitungan suara. Hal-hal ini yang perlu diketahui dari Pilpres AS tahun 2020.
Yang utama untuk bisa dianggap sah maka suara harus dikirimkan sebelum Election Day atau dicoblos pada saat Election Day di tempat pemungutan suara. Jika dikirimkan lewat surat maka harus diterima oleh panitia pemilihan paling lambat 3 November 2020.
Terdapat negara-negara bagian yang diperkirakan karena itu akan bisa selesai menghitung sebagian besar suara pada Election Day karena mereka berbeda-beda menetapkan periode pengiriman suara. Negara-negara bagian tersebut yakni Florida, Georgia, Texas, North Carolina dan Ohio.
Sementara negara-negara bagian yang diprediksi baru bisa menyelesaikan penghitungan setelah Election day antara lain Arizona, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania.
Bahkan Pennsylvania diprediksi akan bisa menyelesaikan penghitungan suara di Pilpres AS pada 6 November 2020.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia merasa senang dengan peluangnya untuk menang dalam pemilihan presiden yang digelar pada 3 November 2020. Trump memprediksi akan menang besar di negara-negara bagian utama seperti Florida dan Arizona.
"Kami merasa sangat baik," kata Trump dengan percaya diri alias pede dalam wawancara telepon dengan Fox News.
Trump mengatakan dia mengharapkan kemenangan di semua negara bagian utama yang menjadi penentu pemilu. Dia juga menegaskan tak akan bermain-main dengan menyatakan kemenangannya terlalu dini.
Diketahui pemilihan presiden AS bukan sekadar ditentukan berdasarkan suara terbanyak, pemilu AS ditentukan dalam sistem yang dikenal sebagai electoral college dan bukan secara mutlak berdasarkan pada suara publik (popular vote).
Meskipun para pemilih di AS akan secara langsung memilih kandidat presiden melalui surat suara, namun hasil pemungutan suara itu tak menjadi penentu kandidat memenangkan pemilu. Sebaliknya, semua tergantung pada elector atau orang-orang dalam electoral college.
Di bawah sistem electoral college, setiap negara bagian di Amerika Serikat memiliki sekelompok elector yang dipilih oleh partai politik di negara bagian tersebut. Para elector terpilih ini kemudian menjadi perwakilan untuk memilih capres dan cawapres, yang memperoleh suara terbanyak di negara bagian masing-masing.
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
