Muncul Ancaman Penembakan Massal jika Biden Menang Pilpres AS

Ilustrasi aksi penembakan.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVA – Seorang pria ditahan oleh Kepolisian Los Angeles, setelah mengancam akan melancarkan penembakan massal, jika Joe Biden memenangkan pemilu Amerika Serikat.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Pria tak dikenal itu ditangkap beberapa jam setelah mengunggah video ancaman tersebut di media sosial, instagram.

"Pada titik ini jika Biden menang, saya akan melakukan penembakan dan menyingkirkan semua orang Demokrat dan para pedofil di jalanan. Jika saya pergi ke neraka, saya akan membawa mereka semua," kata pria itu dalam video, seperti dikutip nypost, Sabtu 7 November 2020.

Gathan Saleh Bakal Lakukan Rekonstruksi Kasus Penembakan di Jatinegara Hari Ini

Baca juga: Joe Biden Bersiap Ngantor di Gedung Putih

FBI dan petugas setempat langsung melacak pria tersebut, memborgol serta menahannya. Petugas juga menggeledah rumah tersangka untuk mencari kemungkinan adanya senjata.

Kemlu Pastikan Tidak Ada Korban WNI dalam Insiden Jembatan Ambruk di Baltimore

Tersangka kini telah mendekam di dalam tahanan. Pihak berwenang mengaku sangat prihatin dengan ancaman tersebut, sebab aksi demonstrasi yang direncanakan digelar di pusat kota Los Angeles dikhawatirkan menjadi sasaran penembakan massal itu.

Seperti diketahui pemilu AS masih jadi sorotan. Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden optimis akan berhasil duduk di kursi Kepresidenan AS. Keyakinan itu tumbuh setelah dia memimpin suara dari petahana Donald Trump, di sejumlah negara bagian yang jadi medan pertempuran penghitungan suara saat ini.

Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu 7 November 2020, Biden menegaskan hal tersebut pada Jumat Sore setempat. Dia mengumumkan optimismenya tersebut meski jaringan TV nasional AS belum mengizinkan dia untuk deklarasikan kemenangan saat penghitungan suara masih berlangsung.

Unggul dari Trump 4,1 juta suara, Biden mengatakan, warga AS telah memberikan mandatnya untuk mengatasi pandemi COVID-19, memulihkan ekonomi, perubahan iklim dan rasisme sistematis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya