China Belum Akui Kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS

Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Sumber :
  • La Times

VIVA – Pemerintah China mengaku telah mencatat deklarasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Namun China menunda mengirimkan ucapan selamat kepada Biden.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan hasil pemilu akan ditentukan berdasarkan hukum dan prosedur di AS. Oleh karena itu, Beijing akan mengikuti praktik yang berlaku secara internasional.

"Kami memperhatikan bahwa Biden telah menyatakan kemenangan dalam pemilihan. Kami memahami bahwa hasil pemilihan presiden akan ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS," kata Wang kepada wartawan, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa 10 November 2020.

Seperti diketahui China memiliki hubungan yang rapuh dengan Donald Trump yang ditandai dengan meningkatnya gesekan perdagangan, teknologi dan persaingan untuk mendapatkan pengaruh di Asia dan dunia.

Ayah Model Gigi-Bella, Mohamed Hadid Sindir Joe Biden Karena Bela Israel

Baca juga: Jokowi Pimpin Upacara Ziarah Hari Pahlawan di TMP Kalibata

Para pengamat mengatakan Biden kemungkinan akan mengembalikan hubungan yang tidak terlalu kontroversial, meski kini Beijing berada dalam posisi yang kurang baik dengan AS.

Pada 2016, Presiden China, Xi Jinping, mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November atau tepat sehari setelah pemilihan.

China adalah salah satu dari sedikit negara, termasuk Rusia dan Meksiko, yang belum mengeluarkan pernyataan mengenai pemilu AS dengan Biden muncul sebagai pemenang atas Trump. Sementara itu, Trump mengaku belum menyerah dan menantang penghitungan ulang di beberapa negara bagian.

Hubungan antara China dan AS berada pada kondisi terburuk dalam beberapa dekade, karena perselisihan mulai dari teknologi dan perdagangan, hingga Hong Kong dan virus corona. Pemerintahan Trump juga telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing.

Sementara Biden diperkirakan akan mempertahankan sikap keras terhadap China, dia menyebut Xi sebagai "preman" dan berjanji untuk memimpin kampanye untuk "menekan, mengisolasi, dan menghukum China". Namun dia kemungkinan akan mengambil pendekatan yang lebih terukur dan bersifat multilateral. (ren)

Ilustrasi utang.

5 Negara yang Punya Utang Paling Besar ke China

Puluhan negara berjuang dengan ketidakstabilan ekonomi yang dipicu oleh utang luar negeri yang mencapai ratusan miliar dolar, sebagian besar berasal dari China, daftarnya

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024