Negara-negara G-20 Sepakat Distribusi Vaksin dan Obat yang Adil

Ilustrasi Vaksin COVID-19.
Sumber :
  • Dok. KPC-PEN

VIVA – Para pemimpin negara anggota G-20 sepakat memastikan distribusi vaksin dan obat-obatan yang adil untuk seluruh dunia dan mendukung negara-negara miskin untuk pulih dari pandemi virus corona.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

"Kami tidak akan menyisihkan upaya untuk memastikan akses yang terjangkau dan bagi semua orang, sesuai dengan komitmen anggota untuk mendorong inovasi. Kami mengakui peran imunisasi ekstensif untuk kebaikan masyarakat," tulis draf komunke G20, seperti dikutip Channel News Asia.

Krisis akibat pandemi dan pemulihan global, mendominasi pembahasan KTT G20 yang dipimpin Arab Saudi. Sementara dua agenda utama dalam pertemuan para kepala negara ini adalah upaya pemulihan ekonomi tahun 2021 pascapandemi COVID-19.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

"Kita harus bekerja untuk menciptakan kondisi akses yang terjangkau dan setara untuk semua orang," ujar Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dalam sambutan pembukaan. Para pemimpin G-20 khawatir pandemi akan semakin memperdalam perpecahan global antara yang kaya dan miskin.

Untuk mencapai hal itu, Uni Eropa mendesak para pemimpin G20 untuk segera menyalurkan uang ke dalam proyek global untuk vaksin, tes dan terapi yang disebut Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator dan fasilitas COVAX untuk mendistribusikan vaksin.

Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

Kanselir German, Angela Merkel, mengatakan negaranya telah menyumbang lebih dari 500 juta euro untuk upaya tersebut dan mendesak negara-negara lain untuk melakukan bagian mereka.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menawarkan pemberian vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia untuk negara lain dan mengatakan Moskow juga sedang mempersiapkan vaksin kedua dan ketiga.

China, tempat pandemi COVID-19 bermula, juga menawarkan kerja sama dalam vaksin. Saat ini China memiliki setidaknya lima kandidat vaksin yang dibuat sendiri, dan tengah menjalani fase uji coba tahap akhir. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya