Logo DW

Pengacara Indonesia di Berlin: Menjembatani Hukum Indonesia dan Jerman

Privat
Privat
Sumber :
  • dw

Terkena masalah hukum di Jerman? Atau ingin mengurus usaha di Jerman? Bagaimana pula sebaliknya jika berdomisili di Jerman terkena masalah hukum Indonesia atau ingin buka usaha di Indonesia?

Warga Jerman, Rolf Essen gundah, semenjak pasangannya yang warga negara Indonesia membawa pergi anaknya ke Indonesia setahun silam, hingga kini ia belum berhasil menemukan kembali buah hatinya. “Birokrasinya sangat berbelit. Saya sudah mencoba hubungi beberapa instansi di Indonesia, masih belum membuahkan hasil. Saya sangat merindukan putra saya. Meski saya dan ibunya sudah tidak lagi berpasangan, anak kami tetap anak kami berdua,” demikian pria yang lbermukim di Berlin itu mencurahkan isi hatinya.

Sementara seorang warga Indonesia, Nadya kebingungan dalam mengurus perpanjangan visanya di imigrasi kawasan Bayern, Jerman setelah bercerai dengan suaminya yang warga negara Jerman, setelah menikah selama satu setengah tahun. “Ternyata kami tidak cocok. Jadi kami bercerai. Tapi saya belum punya izin tinggal tetap. Saya ingin tetap tinggal di Jerman. Kesulitannya adalah saya juga belum bisa fasih berbahasa Jerman, saya tidak tahu bagaimana cara mengurus perpanjangan izin tinggal saya,” tuturnya.

Setiap tahunnya ada beberapa warga negara Jerman dan Indonesia yang bermukim di Jernan yang harus berurusan dengan masalah legalitas, sebagaimana Rolf dan Nadya. Masalah semacam itu sebenarnya bisa ditangani, ujar advokat Indonesia, Desca Putra Yana yang berpraktik di Berlin, Jerman.

Menangani hukum keluarga

Desca sudah sering mengadvokasi masalah serupa, baik klien orang Indonesia maupun orang Jerman dalam menyelesaikan masalah hukum dan birokrasi. Ia menceritakan: “Untuk saat ini saya sedang menangani banyak kasus yang berkaitan dengan hukum keluarga, ya.

Saya sadari banyak sekali WNI yang menikah dengan warga negara Jerman dan ada beberapa kasus terkait dengan soal tersebut. Misalnya ada masalah dengan anak mereka yang lahir di Indonesia tapi dengan warga negara Jerman dan hal seperti ini akan menjadi masalah.