Logo BBC

3 Kisah Mengerikan Tunjukkan India Gagal Tangani Pemerkosaan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sesekali, India mengalami kasus pemerkosaan yang begitu mengerikan sehingga ceritanya tidak hanya mendominasi berita utama nasional tapi juga mendunia.

Hukum diperketat setelah pemerkosaan beramai-ramai yang sangat brutal di Delhi pada tahun 2012 dan jumlah kasus yang dilaporkan ke polisi terus meningkat.

Banyak yang mengaitkan hal tersebut dengan meningkatnya sorotan pada kekerasan seksual terhadap perempuan. Yang lain lebih menekankan pada reformasi hukum seperti keputusan pemerintah untuk memberlakukan hukuman mati.

Namun beberapa pakar mengatakan ini hanyalah tindakan populis hampa yang mengabaikan masalah mendasar.

Sebagai bagian dari musim BBC 100 Women, Divya Arya melihat tiga cerita yang memberi tahu kita mengapa hukum yang keras di India tidak membantu korban pemerkosaan.

`Saya hanya berharap kita masih hidup untuk menyaksikan keadilan ditegakkan`

Sang ayah berdiri di depan pohon tempat putrinya ditemukan dalam keadaan digantung enam tahun lalu.
BBC
Sang ayah masih mencari keadilan atas pemerkosaan dan pembunuhan putrinya, enam tahun setelah anak perempuannya itu meninggal.

Sampai hari ini, desa Badayun dikenal sebagai `desa tempat penemuan gadis-gadis yang digantung`.

Dua saudara sepupu, satu berusia 12 tahun dan lainnya 15 tahun, ditemukan dalam keadaan digantung di dahan pohon mangga. Keluarga mereka mengatakan dua gadis itu telah diperkosa dan dibunuh.

Ini adalah kasus besar pertama setelah pemerkosaan geng di Delhi pada 2012. Lebih dari enam tahun telah berlalu tetapi bagi banyak orang, rasanya kejahatan itu dilakukan kemarin.

Saat mobil kami melaju di sepanjang jalan sempit di distrik Badayun di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, kami menghentikan orang yang lewat untuk menanyakan arah.

Deskripsi desa itu segera dikenali dan kami diberi tahu ke mana harus pergi.

Perjuangan keluarga Badayun - sebutan bagi mereka sekarang - untuk mendapatkan keadilan tidaklah mudah.

Koresponden Divya Arya
BBC
Saya pertama kali bertemu dengan sang ayah pada 2014 ketika muncul kemarahan publik atas kematian dua gadis itu.

Saya pertama kali bertemu mereka pada musim panas 2014, sebagai salah satu reporter pertama dari Delhi yang mencapai desa setelah delapan jam berkendara.

Ayah dari salah seorang gadis yang digantung menemui saya di bawah pohon tempat ia menemukan jasad mereka.

Dia mengaku merasa takut karena polisi setempat mengejeknya dan menolak untuk membantu.

Tapi ada juga keinginan untuk balas dendam. "Orang-orang ini harus digantung di depan umum, seperti yang mereka lakukan pada gadis-gadis kami," katanya.