Logo DW

Ganggu Diagnosis HIV, Australia Akhiri Uji Coba Vaksin COVID-19

picture alliance / AAPIMAGE
picture alliance / AAPIMAGE
Sumber :
  • dw

Australia pada hari Jumat (11/12) menghentikan pengembangan vaksin COVID-19 produksi dalam negeri, setelah beberapa peserta uji coba tahap awal menunjukkan hasil tes HIV positif yang palsu.

Vaksin yang tengah dikembangkan oleh Universitas Queensland dan perusahaan bioteknologi CSL "tidak akan dapat dilanjutkan berdasarkan saran ilmiah, dan tidak akan lagi menjadi bagian dari rencana vaksin Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

CSL mengklaim bahwa untuk sementara, tidak ada efek samping yang serius dalam percobaan tahap 1 dari 216 peserta. Namun data menunjukkan antibodi yang telah dikembangkan tersebut mengganggu diagnosis HIV dan menyebabkan hasil positif palsu pada beberapa tes HIV.

Akibatnya, pengembang vaksin mengatakan, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Australia, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan uji coba fase dua dan fase tiga.

Bagaimana uji coba bisa ganggu diagnosis HIV?

Peneliti universitas memasukkan sejumlah kecil protein HIV sebagai "penjepit molekuler" dalam perancangan vaksin.

"Meskipun peneliti universitas telah mengkonfirmasi bahwa fragmen protein sama sekali tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi orang yang telah menggunakan vaksin, mereka telah mengidentifikasi sebagian respon antibodi terhadapnya di antara peserta uji coba," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt.