Logo ABC

Inilah Lapangan Kerja yang Banyak Eksploitasi Migran di Australia

Mark Morey, seorang pengurus serikat pekerja di Sydney, berbicara dengan Anna, pekerja kebersihan yang dibayar dengan upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum.
Mark Morey, seorang pengurus serikat pekerja di Sydney, berbicara dengan Anna, pekerja kebersihan yang dibayar dengan upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum.
Sumber :
  • abc

Sembilan dari 10 iklan lowongan kerja (loker) yang ditulis dalam bahasa asing dan menargetkan pekerja migran di Australia, secara terang-terangan menawarkan gaji di bawah ketentuan upah minimum.

Survei dilakukan terhadap 3.000 iklan lowongan kerja di Australia dalam bahasa Mandarin dan Spanyol. Hasil temuan survei menemukan 88 persen di antaranya menawarkan upah di bawah ketentuan badan pengawas ketenagakerjaan Australia sudah mengajukan gugatan atas nama 24 pekerja migran.

Kalangan serikat pekerja Australia menyebut ini mencerminkan semakin meningkatnya eksploitasi terhadap pekerja migran selama masa pandemi COVID-19.

Serikat pekerja Unions NSW melakukan survei terhadap 3.000 iklan lowongan kerja dalam bahasa asing seperti Mandarin dan Spanyol dan menemukan 88 persen iklan menawarkan gaji yang ilegal.

Survei juga menyebutkan lowongan kerja di sektor industri konstruksi dan "cleaning service" merupakan pelanggar terburuk.

Hasil survei menemukan iklan lowongan kerja yang menawarkan tarif gaji ilegal mengalami peningkatan lebih dari 14 persen selama pandemi COVID-19

Sementara itu, badan pengawas ketenagakerjaan di Australia, Fair Work Ombudsman (FWO), telah berupaya mengurangi penyelesaian perselisihan dan menghentikan kegiatan inspeksi langsung terhadap perusahaan.

Seorang pekerja asal Chili, sebut saja Anna, merupakan satu dari lebih sejuta pekerja migran di Australia saat ini.

Ia mendapatkan pekerjaan di bidang pelayanan kebersihan dengan bayaran murah.