RI Bakal Kirim 1.000 Tenaga Medis ke UEA, Saingi India dan Filipina

Kerja sama dengan UEA terkait tenaga medis Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi KBRI UEA.

VIVA – Pemerintah berupaya terus meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Selain dengan program pendidikan, pelatihan, dan penempatan dinas, kerja sama dengan mitra di luar negeri pun dilakukan. 

Presiden Uni Emirat Arab Tinjau Infrastruktur Setelah Banjir di Dubai

Atas dasar itu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan PT Binawan Inti Utama dan perusahaan layanan gawat darurat di bawah Kementerian Dalam Negeri Uni Emirat Arab, National Ambulance United Arab Emirate (UAE), menjalin kerja sama dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU).

Baca jugaMesin-mesin dari China Berdatangan, Impor RI November 2020 Naik

UEA Tenggelam, Warga Ceritakan Kengerian Banjir Dubai

Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Binawan Inti Utama, Said Saleh Alwaini dan Ahmed Saleh AlHajeri yang merupakan CEO National Ambulance UAE hari ini, Selasa 15 Desember 2020.

Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis mengungkapkan, kerja sama ini merupakan bagian dari Indonesia-UAE Week 2020 yang berlangsung pada 15-21 Desember 2020. Langkah ini juga merupakan komitmen dari kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi dengan Kedutaan Besar UAE di Jakarta. 

Prof Tjandra: Ramai Kasus Depresi di Kalangan PPDS, Ini 5 Rekomendasi Tindak Lanjut Perlu Dilakukan

"KBRI UAE memfasilitasi perjanjian kerja sama ini sebagai upaya meningkatkan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dan profesional di UAE," ungkap Husin dikutip dari keterangannya.

Husin mengatakan, selama ini banyak tenaga medis atau perawat berasal dari India dan Filipina yang bekerja di UAE. Karena itu, peningkatan keterampilan tenaga medis Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing pekerja migran RI di sana.

"Untuk mencapai target itu, kami telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar kementerian berkontribusi untuk memenuhi target pencapaian 1.000 tenaga kerja kesehatan," kata Husin.

Husin mengatakan, nota kesepahaman ini juga hasil dari diskusi dengan para direktur rumah sakit di Indonesia. Yang, berkeinginan besar agar tenaga medis dari Indonesia bisa dikirim ke UEA

“Kedutaan Indonesia menargetkan 1.000 orang tenaga kerja kesehatan dalam rentan waktu 2 tahun yaitu tahun 2021-2022,” ujarnya.

Sementara itu, CEO PT Binawan Inti Utama, Said Saleh Alwaini, mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga kesehatan Indonesia guna memenuhi permintaan Aamer Health Care Service di UAE pada tahap awal. 

Selanjutnya, pengiriman tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga perawat akan dilakukan secara bertahap. Hingga, memenuhi target sebanyak 1.000 orang tenaga kesehatan selama setahun mendatang.

"Bukan hanya sebatas pengiriman tenaga kesehatan, kerja sama juga diwujudkan dengan pelatihan kepada berbagai profesi tenaga kesehatan asal Indonesia. Sehingga kualifikasi tenaga kesehatan kita akan meningkat," tutur Said Saleh Alwaini.

Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menambahkan, kerja sama yang terjalin sangat strategis. Hal tersebut adalah tindak lanjut lima perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dengan UAE, salah satunya terkait penyediaan jasa tenaga kerja Indonesia ke UAE. 

“Harapannya kerja sama ini berkesinambungan dan terus-menerus,” kata dia. 

Menurutnya, UAE merupakan salah satu negara yang memiliki investasi terbesar di dunia saat ini. "(UAE) Ini menjadi salah satu negara yang memiliki investasi terbesar dengan total Rp988 triliun," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya