Mengerikan, 50 Juta Orang Amerika Kelaparan Akibat COVID-19

Suasana Kota New York di tengah pandemi virus corona
Sumber :
  • tvOne / Yanri Subekti

VIVA – Saat musim dingin banyak orang Amerika Serikat tidak melakukan kegiatan perayaan akhir tahun akibat pandemi COVID-19. Bahkan, jutaan orang di AS alami kelaparan akibat krisis ekonomi yang melanda negara adi daya tersebut.

Nyolong, Sersan Gordon Black Diringkus Polisi Rusia

Tercatat, ada puluhan juta orang AS mengalami kelaparan. Bahkan pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 323 ribu orang di Amerika dan menghancurkan ekonomi, telah memperburuk kurangnya akses ke makanan yang cukup.

Dilansir dari the guardian, Senin, 4 Januari 2021, Feeding America mencatat ada 35 juta orang kelaparan di AS sebelum COVID-19. Angka itu termasuk 10 juta lebih anak. Dan pada 2020, lebih dari 50 juta orang melawan kelaparan, di antaranya 17 juta anak.

Lebih 2 Ribu Mahasiswa yang Bela Palestina di Seluruh AS Ditangkap Polisi

Direktur Eksekutif Action Pact, Bryan Singleton, mengungkapkan kebutuhan akan bantuan makanan telah berlipat empat sejak wabah COVID-19. Lonjakan kebutuhan berasal dari pengangguran yang tiba-tiba dan meluas setelah penutupan dan perlambatan bisnis akibat COVID-19.

"Ini bukan pelanggan tradisional kami. Mereka adalah orang-orang yang seminggu atau dua minggu sebelumnya memiliki pekerjaan dan tidak pernah membutuhkan layanan kami," jelasnya.

AS Setop Kirim Senjata ke Israel, Perdana Sejak Agresi ke Gaza

Sedangkan Wakil Presiden Program untuk Kemitraan dengan Penduduk Asli Amerika, Rafael Tapia Jr, mengatakan bahwa kerawanan pangan telah lama menjadi masalah di masyarakat adat, dan bukan menjadi masalah baru.

Ia menyebut, satu dari empat orang di komunitas Pribumi Amerika menghadapi kerawanan pangan atau sekitar dua kali lipat dari komunitas lain. "COVID-19 telah membawa lebih banyak perhatian, meningkatkan, dan meningkatkan kerawanan pangan," kata Tapia.

Bahkan, Kota New York, yang merupakan pusat COVID-19 AS musim semi ini, juga terguncang karena kelaparan yang meluas.

Presiden dan CEO Food Bank untuk New York City, Leslie Gordon, mengatakan bahwa paket bantuan COVID-19 baru hanya mencakup 15 persen dalam Program Bantuan Gizi Tambahan, dan uang inisiatif makanan darurat lebih sedikit dari bantuan jangka panjang yang sangat dibutuhkan.

"Kerawanan pangan telah melonjak sejak awal pandemi, Food Bank For New York City telah mendistribusikan lebih dari 77 juta makanan kepada warga New York, meningkat 70 persen dibandingkan tahun lalu, sehingga bantuan komprehensif jangka panjang sangat penting untuk melindungi komunitas berpenghasilan rendah dan membangun kembali negara ini,” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya