Logo BBC

Panti Sosial dan Rumah Sakit Jiwa Jadi Klaster Baru COVID-19

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ratusan penyandang disabiltias mental di panti sosial dan rumah sakit jiwa dilaporkan terkonfirmasi mengidap virus corona. Tanpa penanganan yang tepat dari pemerintah, dikhawatirkan ratusan panti sosial akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

Perhimpunan Jiwa Sehat, organisasi yang mengadvokasi pemenuhan hak penyandang disabilitas mental, memperkirakan jumlah riil kasus COVID-19 di antara penyandang disabilitas mental lebih tinggi dari yang sudah dilaporkan.

Pendiri Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti, menjelaskan banyak panti sosial yang dikelola oleh swasta dengan kapasitas, sanitasi dan gizi yang tidak layak. Bahkan, melakukan pemasungan terhadap penyandang disabilitas mental.

"Kalau panti-panti yang milik pemerintah pun angka yang terinfeksi begitu tinggi, bisa kita bayangkan bagaimana infeksi di panti-panti swasta yang belum terlaporkan," ujar Yeni, Kamis (07/01).

Muhamad Hafiz dari Koalisi HAM Human Rights Working Group (HRWG) mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi serupa juga terjadi di banyak panti sosial disabilitas mental lainnya di Indonesia.

"Jika tidak ada penanganan yang cepat dan tepat dari pemerintah, ratusan panti sosial akan menjadi klaster baru penyebaran virus corona," kata Hafiz.

Sebanyak 221 peyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa di Cipayung, Jakarta, yang dikelola Dinas Sosial DKI Jakarta, terkonfirmasi positif virus corona pada 29 Desember lalu.

Pada saat yang sama, sebanyak 91 pasien dengan disabilitas mental di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, juga terpapar virus corona.

Longgarnya penerapan protokol kesehatan dan jaga jarak sosial serta minimnya pengawasan pemerintah disebut menjadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 di panti sosial dan rumah sakit jiwa.

`Rata-rata adalah pasien tanpa gejala`

Dua pria tampak duduk termangu di atas dipan di sebuah bangsal rumah sakit berpintu teralis besi.

Tak ada masker pada wajah mereka, sebagai perlindungan terhadap virus corona yang sedang mewabah.

Sejumlah pria lain, tampak berbaring di tempat tidurnya masing-masing, terhanyut dalam lamunan atau asyik dengan dunianya sendiri.

Bangsal isolasi Meranti di RSKD Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan adalah bangsal khusus yang diperuntukkan bagi pasien penyandang disabilitas mental yang dinyatakan sebagai pasien tanpa gejala virus corona.

Hingga Kamis (07/01), sebanyak 68 pasien dengan disabilitas mental atau psikososial di RSKD Dadi Makassar terpapar virus corona.

Jumlah ini berkurang dari yang dilaporkan pekan lalu, sebanyak 91 pasien.