Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, China Bikin RS Baru dalam 5 Hari

Penanganan wabah Virus Corona COVID-19 oleh China diikuti sejumlah negara.
Sumber :
  • NY Times

VIVA – Pemerintah China menyelesaikan pembangunan gedung rumah sakit berkapasitas 1.500 kamar bagi pasien COVID-19 hanya dalam waktu lima hari. Hal itu dilakukan karena jumlah kasus positif Corona yang terus melonjak selama sepekan terakhir.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Rumah sakit itu adalah satu dari enam gedung baru dengan total 6.500 kamar yang sedang dibangun di Nangong sebelah selatan Ibu Kota Beijing di Provinsi Hebei.

Total 645 orang tengah dirawat di Nangong dan ibu kota Provinsi Hebei, Shijiazhuang. Selain itu sebuah rumah sakit dengan kapasitas 3.000 kamar juga sedang dibangun di Shijiazhuang.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Kecepatan pembangunan rumah sakit baru ini kembali mengingatkan pada pembangunan rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur yang dibangun hanya dalam enam hari pada Januari 2020 lalu di Wuhan untuk membantu merawat pasien COVID-19.

Klaster baru COVID-19 terjadi di Beijing, Provinsi Heilongjiang, Liaoning di timur laut dan Sichuan di barat daya. Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan wabah terbaru ini menyebar dengan sangat cepat.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Toko Frame yang Terbakar di Mampang hingga Akibatkan 7 Orang Tewas

"Ini lebih sulit ditangani. Penularan dari komunitas sudah terjadi saat wabah ditemukan, sehingga sulit untuk dicegah," kata pihak Komisi Kesehatan Nasional China, seperti dilansir Independent, Senin, 18 Januari 2021.

Pihak berwenang China mengklaim penyebaran kasus terbaru ini disebabkan kedatangan orang atau barang dari luar negeri. Mereka juga menyalahkan adanya kesalahan manajemen dan perlindungan pekerja yang tidak memadai, yang terlibat dalam proses impor.

"Mereka semua didatangkan dari luar negeri. Itu karena personel yang masuk atau terkontaminasi barang impor cold chain," kata pernyataan itu. Pemerintah China juga menyebut virus baru berasal dari luar negeri, terutama dari makanan impor seperti ikan beku.

Secara nasional, komisi kesehatan di China melaporkan 130 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam, hingga tanggal 15 Januari lalu. Dikatakan 90 dari mereka berada di Hebei.

Di samping itu, para peneliti yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang berada di Wuhan untuk menyelidiki asal usul virus COVID-19. Tim yang tiba pekan lalu, kini sedang dikarantina selama dua pekan, namun akan memulai proses pembicaraan dengan pemerintah China melalui panggilan video.

Baca juga: Geger 4.800 Kotak Es Krim Terkontaminasi COVID-19 di China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya