Joe Biden: Demokrasi Berharga, Politik Tak Harus Jadi Api Membara
VIVA – Joe Biden telah resmi dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat. Dalam pidato setelah pelantikan, Biden menegaskan kembali tentang ketahanan demokrasi dan tantangannya.
Dia mengingat dua pekan lalu di mana kerusuhan terjadi di Capitol, yang dipimpin oleh massa yang mencoba menggagalkan sertifikasi kemenangan pemilunya atas mantan Presiden Donald Trump.
"Hari Ini Harinya Amerika. Mari kita mulai dari awal, kita semua. Politik tidak harus menjadi api yang membara, yang menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Setiap ketidaksepakatan tidak harus menjadi penyebab perang total," kata Presiden Biden dikutip dari NBC News, Kamis, 21 Januari 2021.
Menurut dia, AS saat ini sudah diuji namun telah bangkit untuk menjawabnya. Kata dia, keinginan rakyat sudah diperhatikan.
"Amerika telah diuji dan AS telah bangkit untuk menjawab tantangan tersebut. Keinginan rakyat telah didengarkan dan keinginan rakyat telah diperhatikan. Demokrasi itu berharga, kawan-kawan, demokrasi sudah menang," imbuhnya.
Joseph Robinette Biden Jr. atau Joe Biden telah resmi dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat. Bersama Wakil Presiden Kamala Harris, keduanya akan memimpin Negeri Paman Sam dalam masa jabatan empat tahun ke depan.
Di hari pertama sebagai presiden, Biden direncanakan menandatangani 17 perintah eksekutif untuk membalikkan beberapa kebijakan yang diambil di masa pemerintahan Donald Trump.
Sebagai langkah pertama, Biden akan mengakhiri larangan masuk bagi warga dari beberapa negara mayoritas Muslim yang selama ini dilakukan oleh pemerintahan Donald Trump. Biden juga akan menghentikan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang dibuat Trump untuk membendung masuknya imigran ilegal.
Biden akan menetapkan mandat penggunaan masker di seluruh properti federal, untuk membendung penyebaran COVID-19, memulihkan perlindungan cagar alam berharga yang dihilangkan Trump dan mengupayakan pembekuan penggusuran dan perlindungan bagi jutaan orang yang terdampak pandemi.
