Bureau 325, Tim Peretas Korut Curi Data Rahasia Vaksin COVID-19

ilustrasi hacker.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah Korea Utara telah mulai menguji vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, dengan data rahasia yang dicuri oleh tim peretas negara. Menurut informasi, uji klinis telah selesai dilakukan, dan tes lanjutan sedang dilakukan pada pasien yang diduga terpapar virus.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Media Daily NK menyebut Pusat Penelitian Industri Biologi di Universitas Kim Il-sung di Korea Utara, tengah melakukan pengembangan vaksin. Sumber menyebut Korut membentuk 'organisasi peretasan' baru, untuk mencuri data penelitian virus dan vaksin.

Klaim ini muncul setelah ada laporan dari Microsoft yang mengatakan dua kelompok peretas dari Korea Utara telah meluncurkan serangan dunia maya, untuk mencuri data rahasia dari perusahaan farmasi terkemuka dan peneliti vaksin.

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Menurut sumber Daily NK, kelompok peretas itu bernama 'Bureau 325' dan beroperasi di bawah Reconnaissance General Bureau yang menerima perintah langsung dari Komite Pusat. Kelompok peretas ini juga melaporkan temuannya kepada Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un.

Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai kasus COVID-19 di Korea Utara. Namun negara itu telah melakukan tindakan ekstrem untuk mencegah penyebaran virus, termasuk dengan cara meletakkan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan China.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Selain mengubur bahan peledak di perbatasan, pemerintah Korut juga tidak segan-segan menghukum mati para pejabatnya jika gagal mengendalikan penyebaran virus corona. Korut juga telah mengeluarkan perintah tembak mati untuk mencegah penyebaran virus Corona dari China.

Korea Utara telah menutup perbatasannya dengan China sejak Januari 2020 untuk mencegah penyebaran virus. Sementara itu pada Juli 2020 lalu, media lokal Korut menyebut pemerintah telah menaikkan keadaan darurat ke tingkat maksimum.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Umumkan RI dan Ethiopia Akan Dapat Vaksin Gratis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya