Tim Ahli WHO Mulai Selidiki Asal-usul COVID-19 di Wuhan

Kota Wuhan di China asal virus Corona
Sumber :
  • Sumber: BBC

VIVA – Tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai menyelidiki asal-usul pandemi COVID-19 di Wuhan. Tim tersebut akan melakukan serangkaian kunjungan lapangan ke rumah sakit, laboratorium, dan pasar hewan yang diduga menjadi tempat pertama penyebaran virus Corona.

Chery Omoda 5 Dikomplain Konsumen

"Semua hipotesis ada di meja saat tim menggunakan ilmu pengetahuan dalam pekerjaan mereka untuk memahami asal-usul virus COVID-19," kata WHO dalam sebuah cuitan, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat 29 Januari 2021.

Kasus pertama COVID-19 dilaporkan di Wuhan pada akhir Desember 2019. Meskipun kehidupan sehari-hari telah kembali normal, meningkatnya jumlah kematian dan kerusakan ekonomi di seluruh dunia masih menjadi tantangan.

5 Negara yang Punya Utang Paling Besar ke China

"Penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi dan penelusuran asal-usul ini 100 persen tergantung pada akses ke sumber yang relevan," kata anggota tim WHO asal Denmark, The Fischer.

"Tidak peduli seberapa kompeten kami, seberapa keras kami bekerja, ini hanya dapat dilakukan dengan dukungan dari China," imbuhnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Tim ahli WHO itu diperkirakan menghabiskan waktu hingga dua pekan ke depan di China. Selain mengunjungi Huanan, mereka juga akan mengunjungi Institut Virologi Wuhan. Satu teori yang ditolak oleh China adalah bahwa wabah itu disebabkan oleh kebocoran di laboratorium pemerintah.

Sejak wabah menjadi berita utama dunia, China juga berusaha mengendalikan informasi, termasuk mengambil tindakan terhadap para dokter dan jurnalis di Wuhan, memperingatkan keluarga pasien untuk tidak berbicara dengan media.

China juga kerap mendorong gagasan bahwa virus itu berasal dari tempat lain, di mana media pemerintah China menyebut jejak virus ditemukan pada kemasan makanan beku yang diimpor dari luar negeri. China juga menyoroti sejumlah makalah ilmiah yang menyebut COVID-19 sudah beredar di Eropa sejak 2019.

Baca juga: Viral, Jenazah yang Dipulasara Sesuai Protokol COVID-19 Tertukar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya