Waduh, Ribuan Dosis Vaksin COVID-19 Abal-abal Ditemukan di China

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kepolisian China berhasil menangkap lebih dari 80 orang, atas kasus pemalsuan vaksin COVID-19. Dari penangkapan, polisi berhasil menyita lebih dari 3.000 dosis vaksin palsu yang beredar di masyarakat.

Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

Menurut kantor berita China, Xinhua, para tersangka telah melakukan penipuan tersebut setidaknya sejak September 2020 lalu. Polisi juga telah berhasil melacak semua dosis vaksin palsu yang telah beredar.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa 2 Februari 2021, berdasarkan keterangan tersangka vaksin palsu dibuat dengan menyuntikan garam ke dalam jarum suntik dan botol vaksin. Bahkan, para tersangka diduga bermaksud mengirimkan vaksin-vaksin tersebut ke luar negeri.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Baca juga: Kenaikan Cukai Resmi Berlaku, Rokok Berbahan Baku Impor Lebih Mahal

"Mereka yang terlibat telah meraup untung besar sejak September 2020, dengan cara memasukkan larutan garam ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin COVID-19 palsu dan menjualnya dengan harga tinggi," kata keterangan Kepolisian China.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

China telah memulai program vaksinasi untuk populasinya dengan menggunakan suntikan dari dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm, yang keduanya juga telah diluncurkan di negara lain, termasuk Indonesia dan Turki.

Kedua perusahaan pada awalnya mengatakan, vaksin mereka lebih dari 78 persen efektif, namun uji coba tahap akhir dari vaksin Sinovac di Brasil melaporkan tingkat kemanjuran hanya sebesar 50,38 perseb. Sementara Sinopharm yang merupakan perusahaan milik negara, mengatakan produknya efektif hingga 79,34 persen dalam uji coba.

Operasi penggrebekan dilakukan oleh Kepolisian China di banyak tempat termasuk di ibu kota Beijing, Shanghai dan provinsi timur Shandong. Kementerian Keamanan Publik China juga sedang menyelidiki kejahatan terkait pembuatan dan penjualan vaksin palsu, dan praktik ilegal penipuan dengan kedok vaksin.

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB di New York.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Keistimewaan berupa hak veto yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini memiliki dampak besar dalam keputusan penting di tingkat internasional.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024