COVAX Siap Distribusi Vaksin Gratis, RI Kebagian 13,7 Juta Dosis

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Aliansi vaksin multilateral COVAX akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis untuk negara-negara dunia pada pertengahan tahun 2021. Pekan ini, COVAX telah merilis daftar negara yang akan menerima distribusi vaksin termasuk untuk Indonesia.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

Di tahap awal program, COVAX akan mendistribusikan 337,2 juta vaksin ke beberapa negara target. Pengiriman pertama diperkirakan akan dilakukan di akhir Februari. Targetnya, 145 negara akan menerima dosis vaksin yang cukup untuk mengimunisasi 3,3 persen populasinya pada pertengahan 2021.

Dilansir dari Al Jazeera, negara-negara yang akan menerima dosis sesuai dengan ukuran populasi, di mana yang terbanyak adalah untuk India (97,2 juta), Pakistan (17,2 juta), Nigeria (16 juta), Indonesia (13,7 juta), Bangladesh (12,8 juta) dan Brasil (10,6 juta).

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Selain negara-negara berpenghasilan rendah, negara-negara kaya juga akan menerima vaksin termasuk Korea Selatan (2,6 juta), Kanada (1,9 juta) dan Selandia Baru (250.000).

Daftar distribusinya mencakup 240 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford yang dilisensikan kepada Serum Institute of India (SII), 96 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford, dan 1,2 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya sejauh ini yang mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Evaluasi sedang dilakukan untuk vaksin AstraZeneca-Oxford.

Menurut pernyataan COVAX, daftar distribusi vaksin tersebut tidak mengikat dan dapat berubah. Namun akan memungkinkan negara-negara untuk merencanakan berapa banyak dosis yang akan mereka terima pada tahap pertama.

Secara jangka panjang, aliansi vaksin multilateral COVAC bertujuan mengamankan vaksin yang cukup untuk setidaknya 20 persen paling rentan di negara-negara yang berpartisipasi, hingga akhir tahun 2021. Pendanaannya ditanggung melalui donasi untuk 92 negara dengan ekonomi rendah dan menengah ke bawah. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya