Hari ke-5 Demonstrasi Myanmar, Rombongan Pria Kekar Turun Gunung
- Independent
VIVA – Para pengunjuk rasa kembali melakukan aksi protes di Myanmar untuk menentang kudeta militer. Pada hari kelima demonstrasi, para demonstran mengenakan kostum unik dan berbagai perlengkapan untuk menarik perhatian publik dan junta militer.
Para demonstran muda mengenakan pakaian unik dan menciptakan suasana layaknya karnaval. Tampak para perempuan mengenakan gaun pesta dan gaun pengantin, para binaragawan bertubuh kekar bertelanjang dada, petani yang membawa traktor, hingga membawa hewan peliharaan mereka.
Puluhan orang bahkan melakukan aksi protes menggunakan kolam renang tiup warna-warni melintas di jalanan Kota Yangon dalam upaya untuk menunjukkan niat damai mereka setelah kudeta militer pekan lalu.
Para ratu kontes kecantikan juga ikut turun ke jalan dengan mengenakan gaun pesta, ikat pinggang dan tiara di kepala, sambil membawa kertas bertuliskan pesan “Berjuang untuk Demokrasi” dan 'Tolong Dengarkan Suara Kami'.
Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di Yangon. Sementara di Ibu Kota Naypyitaw, di mana ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang berkembang.
Dilansir dari Independent, pemerintah telah mencabut pemblokiran internet pada akhir pekan lalu. Sebelumnya penutupan internet itu memicu kemarahan masyarakat yang khawatir negara itu akan kembali ke masa kemiskinan sebelum transisi demokrasi pada 2011 lalu.
Sebagian besar demonstrasi berlangsung damai tidak seperti demonstrasi penuh kekerasan pada tahun 1998 dan 2007. Ketegangan sempat terjadi selama demonstrasi di Mandalay dan Naypyitaw ketika polisi antihuru-hara menggunakan meriam air dan melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.