-
VIVA – Aksi demonstrasi menentang kudeta junta militer di Myanmar semakin meluas. Warga Myanmar terus memperlihatkan perlawanan mereka terhadap kepemimpinan otoriter militer dengan mendukung aksi protes yang dilakukan pemerintahan bayangan, Komite Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw (CRPH).
Warga Myanmar yang menolak kudeta menjual barang-barangnya, mulai pakaian dan mainan, hingga benda kesayangan mereka. Para pengguna Facebook telah menggunakan media sosial itu untuk menjual dan mengiklankan barang-barang mereka. Semua uang dari hasil penjualan akan diberikan untuk mendanai CRPH, pemerintahan yang dibentuk oleh parlemen terpilih yang digulingkan junta.
Meski otoritas junta telah membatasi akses internet, internet masih dapat diakses oleh sejumlah rumah tangga yang memiliki jaringan koneksi fiber, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa 6 April 2021.