Malaysia Hadapi Gelombang Keempat COVID-19

Pengendara lalu lintas melintasi spanduk bertuliskan darurat COVID-19 di Jalan Raja Laut Kuala Lumpur.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Agus Setiawan

VIVA –  Malaysia mungkin akan menghadapi gelombang keempat COVID-19 menyusul situasi terkini dengan peningkatan  rasio reproduksi dasar (RO) infeksi, dan penambahan kasus harian di sejumlah provinsi saat ini.

Menurut Menteri Senior Pertahanan, Ismail Sabri Yaakob di Putrajaya, Selasa 13 April 2021, hampir keseluruhan negeri saat ini mencatatkan perkembangan COVID-19 yang tidak stabil.

"Majelis Keselamatan Negara telah mendengar pemaparan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengenai situasi dan penilaian risiko tempo 14 hari pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) dan (Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) di seluruh negara yang dijadwalkan tamat pada 14 April 2021," katanya.

Dia mengatakan secara keseluruhan KKM menyatakan status kasus COVID-19 di beberapa negeri menunjukkan tren tidak stabil dan RO melebihi angka satu.

"Tingkat infeksi COVID-19 atau RO untuk mengantisipasi kasus harian pada 11 April 2021 pada seluruh negara naik kembali ke 1,06. Berdasarkan negeri, Terengganu mencatat RO tertinggi adalah 1,56," katanya.

Ismail Sabri setuju melanjutkan status enam negeri di bawah Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) yakni Selangor, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Johor, Pulau Pinang, Kelantan dan Sarawak.

Sedangkan negeri yang melanjutkan status PKPP adalah Perlis, Kedah, Perak, Melaka, Pahang, Negeri Sembilan, Sabah, Wilayah Persekutuan Putrajaya dan Wilayah Persekutuan Labuan.

Penetapan status tersebut berlaku mulai 15 hingga 28 April 2021 kecuali Sarawak mulai 13 sehingga 26 April 2021. (Antara/Ant)

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes
Ilustrasi belanja online.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Riset ini menyebut produk fashion dan kecantikan, (masing-masing sebanyak 46%) dibeli secara online, sementara kebutuhan sehari-hari seperti makanan (34%) secara offline.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024