Isu Positif Palsu, Inggris Tak Rencana Hentikan Tes Cepat COVID

Petugas NHS Inggris sedang menangani kasus virus corona.
Sumber :
  • The Guardian

VIVA – Kementerian Kesehatan Inggris pada Kamis (15/4) mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk menghentikan tes cepat COVID-19, setelah surat kabar Guardian melansir bahwa program itu kemungkinan dikurangi di Inggris lantaran khawatir dengan hasil positif palsu.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan

"Dengan sekitar satu dari tiga orang tidak menunjukkan gejala COVID-19, tes cepat dan rutin menjadi instrumen penting untuk mengendalikan penyebaran virus sebagai kemudahan pembatasan dengan mendapati kasus yang tidak terdeteksi," kata juru bicara kementerian melalui pernyataan surat elektronik.

"Tes cepat langsung mendeteksi kasus, yang artinya kasus positif dapat segera diisolasi, dan angka menunjukkan bahwa dari setiap 1.000 tes yang dilakukan, terdapat kurang dari satu hasil positif palsu."

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Mengutip surat elektronik yang bocor, Guardian pada Kamis melansir bahwa pejabat senior sedang mempertimbangkan pengurangan tes orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, lantaran khawatir tentang maraknya hasil positif palsu di tempat-tempat dengan tingkat COVID-19 rendah, seperti London.

Juru bicara itu mengatakan percontohan regional berdasarkan pada ukuran sampel yang terlalu kecil untuk menarik kesimpulan, menambahkan "tidak ada rencana untuk menghentikan program universal".

Piramida Sepakbola Inggris dalam Bahaya

Inggris melaporkan 2.672 kasus baru COVID-19 pada Kamis, menurut data pemerintah, naik tipis dari 2.491 kasus pada Rabu (14/4), tetapi mengalami penurunan selama tujuh hari terakhir menjadi hampir 7 persen dibanding dengan pekan lalu.

Total 32,44 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 hingga 14 April dan 8,51 juta orang telah menerima dosis kedua. (Antara/Ant)

Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024