AS Usir 10 Diplomatnya, Rusia Ingatkan Akan Ada Konsekuensi

Presiden dan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan Kamala Harris.
Sumber :
  • Twitter/Joe Biden

VIVA – Amerika Serikat mengumumkan pemberian sanksi-sanksi ekonomi dan pengusiran 10 diplomat Rusia, Kamis 15 April 2021. Saksi terhadap Kremlin itu disebut Washington sebagai balasan atas campur tangan Rusia dalam pemilu AS, serangan siber masif, dan sejumlah aktivitas permusuhan lainnya. 

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Presiden AS, Joe Biden, menunjukkan perlawanan terhadap Rusia, di saat dirinya menawarkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pertemuan kedua kepala negara itu dianggap penting agar dapat mengurangi ketegangan kedua negara.

Biden telah memberikan sanksi kepada 32 orang yang dituduh ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020, dan membatasi aktivitas bank-bank AS yang memperdagangkan utang pemerintah Rusia. 

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Sanksi AS itu dijatuhkan setelah ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, usai Rusia menambah pasukan di perbatasan dengan Ukraina dan sekutu-sekutu Ukraira. AS menyerukan Rusia untuk menarik mundur pasukan. 
 
Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil duta besar AS, John Sullivan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperingatkan akan ada konsekuensi atas tindakan AS itu. 

"Amerika Serikat belum siap untuk menerima kenyataan obyektif bahwa ada dunia multipolar yang mengecualikan hegemoni Amerika. Kami telah berulang kali memperingatkan Amerika Serikat tentang konsekuensi dari langkah-langkah permusuhannya, yang secara berbahaya meningkatkan tingkat konfrontasi antara negara kami," katanya dalam siaran televisi, seperti dilansir CNA, Jumat 16 April 2021.

Menhan AS Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Ditetapkan Sebagai Presiden Terpilih

"Washington harus menyadari bahwa dia harus membayar untuk degradasi hubungan bilateral. Tanggung jawab atas apa yang terjadi sepenuhnya terletak pada Amerika Serikat," ujarnya.
   

PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024