Korban Tewas Kebakaran RS COVID-19 di Irak Melonjak Jadi 82 Orang

Ilustrasi kebakaran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jumlah korban tewas akibat kebakaran besar di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Baghdad, Irak, melonjak menjadi setidaknya 82 orang, Minggu 25 April 2021. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu malam itu juga melukai 110 orang. 

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Kebakaran di Rumah Sakit Ibn al-Khatib itu dipicu oleh tabung oksigen yang meledak. Mayoritas korban meninggal karena luka bakar serius. 

Kelalaian dari pihak pejabat kesehatan di rumah sakit diduga menyebabkan kebakaran tersebut. Perdana Menteri Irak, Mustafa Al Kadhimi, memecat sejumlah pejabat tinggi rumah sakit itu beberapa jam setelah kebakaran tersebut, termasuk di antaranya Dirjen Departemen Kesehatan Baghdad di Al Rusafa, Direktur RS Ibh Al Khatib, dan Direktur Urusan Teknik dan Perawatan. 

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Perawat Maher Ahmed, yang membantu evakuasi pasien, mengatakan dia menyaksikan tanpa daya ketika seorang pasien berjuang untuk bernapas di tengah asap. Dia menggambarkan insiden mengerikan itu seperti "gunung api".

"Saya tidak bisa membayangkan akan terjadi kebakaran besar seperti itu. Api membanjiri ruang isolasi lantai dua rumah sakit dalam waktu tiga hingga empat menit setelah tabung oksigen meledak," katanya, seperti dilansir dari CNA, Senin 26 April 2021. 

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Di antara korban tewas setidaknya 28 pasien menggunakan ventilator, tweet Ali al-Bayati, juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia independen negara itu, sebuah badan semi-resmi.

Paramedis membawa mayat-mayat, banyak yang terbakar tanpa bisa dikenali, ke Rumah Sakit al-Zafaraniya. Tim forensik akan berusaha mengidentifikasi mereka dengan mencocokkan sampel DNA dengan kerabat.

Sementara itu, para kerabat pasien masih mencari orang yang dicintai dengan cemas.

"Tolong, dua kerabat saya hilang, saya akan mati (tanpa berita tentang mereka). Saya berharap seseorang dapat membantu kami menemukan Sadi Abdul Kareem dan Samir Abdul Kareem, mereka berada di ICU," tulis seorang wanita muda di media sosial setelah pencarian yang sia-sia untuk anggota keluarganya.

Kebakaran ini terjadi ketika Irak sedang berjuang mengatasi gelombang kedua pandemi COVID-19. Kasus baru harian kini berada di kisaran 8.000 kasus, yang tertinggi sejak Irak dilanda virus mematikan itu awal tahun lalu. Sedikitnya 15.200 orang telah meninggal dunia akibat COVID-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya