Berebut Parkiran, Wanita Thailand Gantung Pembalut di Palang

Pembalut wanita dipasang di atas palang untuk mengklaim lahan parkir.
Sumber :
  • Facebook/Panida Thongmanee

VIVA – Dua perempuan di Thailand ini membuat heboh warga desa karena permusuhan lama mereka. Mereka menjadi musuh bebuyutan hanya karena berebut lahan parkir.

Parkir Liar Kian Menjamur di Minimarket, Seperti Apa Aturannya?

Dilansir dari World of Buzz, Selasa 4 Mei 2021, seorang wanita di Thailand menaruh palang dengan pembalut untuk mengklaim tempat parkir di gedung apartemennya. 

Seorang pengguna Facebook, Panida Thongmanee, memposting gambar pembalut berdarah digantung di atas jemuran pakaian besi dengan catatan peringatan yang mengatakan "Jika Anda lapar, Anda bisa memakannya, nenek tua, tidak akan ada yang peduli!"

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Dalam postingan Facebook Panida, dia menuliskan bahwa penduduk desa muak dengan perilaku tersebut yang telah terjadi cukup lama ini. 

Kepala Polisi Distrik Rat Burana, Patsaphong Boodthai, mengatakan bahwa "penghalang" itu didirikan oleh seorang wanita berusia 40 tahun bernama Nang Lek, yang memiliki toko bahan makanan, seperti dilansir LINE Today.

Kecuali Indonesia, Wakil ASEAN Terseok-seok di Piala Asia U-23: Vietnam Babak Belur

Meskipun ada penghalang parkir pembalut menstruasi, musuh Nang Lek, yang diidentifikasi sebagai wanita berusia 38 tahun dan bernama Nang Noi, tetap memarkir mobil Honda Jazz-nya di sana. 

Ketika Nang Lek mengetahui bahwa Noi telah memarkir mobilnya, meskipun dipasang pembalut, dia sangat marah lalu memukul mobil Noi hingga menyebabkan kerusakan kecil pada mobil.

Dua perempuan yang tinggal di gedung yang sama ini disinyalir memiliki persaingan sengit dan lama soal lahan parkir bersama. 

Sebelumnya, bahkan Nang Lek membuang kotoran ke mobil Nang Noi karena memindahkan tali jemurannya dan memarkir mobilnya. Noi membalas dengan melempar pot pohon ke toko kelontong Nang Lek. 

Panida Thongmanee yang mengunjungi daerah itu secara teratur untuk makan mie merasa muak dengan pemandangan itu. Dia mengeluhkan hal itu di media sosial, dan mengatakan bahwa bisnis di daerah tersebut akan merugi jika permusuhan itu tidak berakhir.

Kedua wanita tersebut dilaporkan telah berhenti berbicara satu sama lain, dan mereka akan dipanggil untuk penyelidikan polisi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya