200 TKI yang Dipulangkan dari Malaysia Terinfeksi COVID-19

Ilustrasi alat tes COVID-19
Sumber :
  • IG Kalbegroup

VIVA – Sebanyak 200 orang dari 14 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam dan Tanjungpinang tertular COVID-19.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

"Dari 14 ribu PMI yang dipulangkan ke Tanah Air melalui Batam dan Tanjungpinang pada Januari-April 2021, sebanyak 200 orang di antaranya terinfeksi COVID-19. Ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan uji usap dengan metode PCR terhadap PMI yang baru tiba di Batam," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Senin.

Arif mengungkapkan jumlah PMI asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam jauh lebih banyak dibanding Tanjungpinang. Pemprov Kepri sudah ingatkan kepada instansi terkait agar pola penanganan PMI, seperti pemeriksaan uji usap terhadap PMI dilakukan secara cepat.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

"Hasil pemeriksaan PCR harus diketahui paling lama sehari, jangan sampai berhari-hari karena dapat menimbulkan permasalahan," ujarnya.
Sebanyak 142 orang PMI asal Malaysia masuk ke Batam, tujuh orang di antaranya tertular COVID-19. Seluruh PMI yang tertular COVID-19, namun tanpa gejala, diisolasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi Galang.

"Pada 11 Mei 2021 lebih dari 140 orang PMI asal Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang," ucapnya.
Arif mengemukakan kedatangan PMI bukan hanya menimbulkan kekhawatiran mereka membawa COVID-19, melainkan juga menambah beban bagi keuangan daerah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Biaya makan dan minum untuk PMI ditanggung Pemprov Kepri, Pemkot Batam dan Pemkot Tanjungpinang. Dana tersebut, menurut informasi akan dikembalikan BNPB setelah dilakukan audit oleh BPKP.

"Minimal lima hari PMI harus isolasi di Batam dan Tanjungpinang. Jika tertular COVID-19, bisa lebih dari itu," katanya. (Antara/Ant)
 

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024