Ngeri, Pengikut Sekte Colorado Simpan Mumi Jasad Pemimpinnya

Ilustrasi mumi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tujuh anggota sekte agama dituduh menyimpan mumi jasad pemimpin mereka di sebuah rumah di kota terpencil Colorado, Amerika Serikat. Mumi itu dihiasi dengan lampu Natal dan pernak-pernik gemerlapan. 

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Empat pria dan tiga wanita, dengan rentang usia 30 hingga 52 tahun, masing-masing didakwa dengan satu dakwaan penyiksaan mayat, dan dua dakwaan pelecehan anak di pengadilan Rabu 5 Mei 2021. Tuduhan pelecehan anak berasal dari dua anak yang tinggal di rumah tempat jenazah ditemukan.

Tablo atau wujud sosok aneh itu ditemukan minggu lalu ketika seorang pengikut kelompok spiritual "Love Has Won" mengatakan kepada polisi bahwa para anggota menyimpan mayat pemimpin kelompok itu, Amy Carlson. Mayat itu disimpan di dalam rumahnya di Moffat, Colorado, sekitar 180 mil barat daya Denver .

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Polisi menemukan jasad Carlson, 45, selama penggeledahan di rumah tersebut. Carlson, yang dikenal oleh anggota sebagai Mother God, dibungkus dalam kantong tidur dengan riasan berkilau di sekitar matanya. Mayat itu dihiasi dengan lampu Natal.

"Jenazah yang diawetkan itu tampaknya ditempatkan di beberapa jenis tempat suci," kata pernyataan tertulis itu.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Polisi belum mengatakan kapan atau bagaimana Carlson meninggal atau apakah dicurigai adanya kejahatan kekerasan. Otopsi akan dilakukan.

Pada sidang virtual Rabu, Hakim Wilayah Saguache Anna Ulrich membebaskan dua terdakwa dengan jaminan surat yang menyatakan diri akan hadir dalam sidang pengadilan. Lima terdakwa lainnya tetap ditahan dengan jaminan US$2.000 (Rp28 juta).

Seorang jaksa penuntut mengatakan kepada hakim bahwa dia akan mengajukan hitungan (jaminan) tambahan atas bukti yang dirusak.

Kantor sheriff Wilayah Saguache mengatakan telah menerima keluhan dari seluruh orang Amerika Serikat yang mengatakan kelompok itu mencuci otak anggotanya dan mencuri uang mereka. (Antara/Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya