Idul Fitri, Taliban Serukan Gencatan Senjata 3 Hari di Afghanistan

Pasukan Taliban berjaga di pos pemeriksaan di Afghanistan
Sumber :
  • Source: BBC

VIVA – Taliban, Senin 10 Mei 2021, mengumumkan gencatan senjata tiga hari di seluruh Afghanistan untuk menandai liburan Idul Fitri minggu ini. Itu dilakukan setelah dua hari lalu terjadi serangan bom di luar sebuah sekolah di ibu kota,  menewaskan lebih dari 50 orang, kebanyakan gadis muda .

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Tawaran gencatan senjata datang di saat upaya perdamaian antara Taliban dan pemerintah Afghanistan gagal untuk mengakhiri perang selama beberapa dekade, dan Amerika Serikat terus menarik 2.500 pasukannya dari Afghanistan. 

"Mujahidin Imarah Islam diperintahkan untuk menghentikan semua operasi ofensif terhadap musuh di seluruh negeri dari hari pertama hingga hari ketiga Idul Fitri," sebuah pernyataan yang dirilis oleh Taliban, seperti dilansir dari CNA.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

"Tetapi jika musuh melakukan serangan atau serangan apa pun terhadap Anda selama hari-hari ini, bersiaplah untuk dengan melindungi dan mempertahankan diri Anda dan wilayah Anda," tambahnya.

Taliban mengumumkan gencatan senjata serupa tahun lalu untuk menandai hari raya Islam. Pemerintah Afghanistan biasanya membalas dengan gencatan senjata. 

Italia Desak Israel untuk Menahan Diri Setelah Serangan Iran, Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Fraidon Khawzon, Juru Bicara Kepala Negosiator Abdullah Abdullah, mengatakan Senin pagi, "Kami menyambut baik pengumuman itu. Republik Islam juga siap dan akan segera mengumumkan."

Tawaran gencatan senjata terbaru datang setelah pemerintah menyalahkan Taliban atas serangan hari Sabtu di luar sekolah perempuan di Dasht-e-Barchi, pinggiran ibu kota, yang sebagian besar dihuni oleh komunitas Syiah Hazara, yang sering menjadi sasaran militan Islam Sunni ekstremis.

Serangkaian ledakan terjadi di luar sekolah ketika warga berbelanja menjelang liburan Idul Fitri. Insiden itu menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Itu adalah serangan paling mematikan dalam lebih dari setahun.

Taliban, yang menyangkal bertanggung jawab, sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Afghanistan perlu menjaga dan menjaga pusat dan lembaga pendidikan".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya