Negara-negara Arab Kutuk Kekerasan Israel di Masjid Al-Aqsa

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa
Sumber :
  • Middle East Monitor

VIVA – Bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, telah mendapat kecaman luas dari berbagai negara di dunia. Enam negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, yakni Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan, mengutuk Israel atas kekerasan yang terjadi di Al-Aqsa. 

Panglima TNI Geram Danramil Ditembak OPM, Iran Punya Hak Balas Dendam ke Israel

Masjid Al-Aqsa telah menjadi sasaran kekerasan aparat Israel. Bulan Sabit Merah melaporkan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam insiden Jumat dan Sabtu malam. Beberapa terkena peluru karet dan granat kejut.

Raja Yordania Abdullah II mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pelanggaran Israel dan praktik eskalasi di masjid Al-Aqsa yang disucikan.

Bicarakan Hubungan dengan Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Hampir Setiap Hari Nangis

Kementerian luar negeri Yordania dan Mesir sama-sama memanggil utusan Israel pada hari Minggu untuk mengajukan protes atas kerusuhan Al-Aqsa, seperti dilansir Channel News Asia, Senin 10 Mei 2021.

Di tengah meningkatnya seruan internasional untuk mencegah eskalasi, Tunisia mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan tertutup Senin tentang kekerasan di Israel.

Hubungan Prabowo dan Raja Yordania Jadi Kunci RI Sukses Antar Bantuan via Airdrop ke Gaza

Perwakilan keempat negara Timur Tengah di Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan semua pihak untuk tetap tenang. Paus Francis juga menyerukan hal serupa. 

Ketegangan meningkat di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza sepanjang bulan suci Ramadhan, di tengah kemarahan warga Palestina terkait potensi pengusiran paksa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, di tanah yang diklaim oleh pemukim ilegal Yahudi. 

Pasukan keamanan Israel dalam keadaan siaga tinggi bersiap potensi eskalasi lebih lanjut menjelang Israel merayakan Hari Yerusalem, Senin 10 Mei 2021. Setiap tahun, banyak warga Israel berpawai di seluruh kota merayakan hari pendudukan Yerusalem Timur pada tahun 1967, dan aneksasi oleh Israel.

UNICEF mengatakan bahwa selama dua hari, 29 anak Palestina terluka di Yerusalem timur, termasuk seorang anak berusia satu tahun. Delapan anak Palestina telah ditangkap, kata lembaga itu.

Polisi Israel mengatakan mereka telah menjadi sasaran kembang api, batu, dan proyektil lainnya, menyebabkan beberapa cedera.

Israel, Minggu, berjanji akan memulihkan ketertiban di Yerusalem setelah ratusan pengunjuk rasa Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Al-Aqsa. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Minggu, membela tindakan aparat Israel terhadap aksi protes dan kerusuhan di Yerusalem timur.

"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban, dengan penuh semangat dan bertanggung jawab," kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet mingguan, sambil berjanji untuk "menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya