Banyak Masjid India Diubah Jadi Pusat Perawatan COVID-19

Masjid In Jamia di Bengaluru diubah menjadi tempat perawatan pasien COVID-19.
Sumber :
  • Aljazeera/Komite Masjid Bengaluru

VIVA – Banyak masjid di seluruh India telah membuka pintunya untuk pasien COVID-19 di saat negara itu menghadapi gelombang kedua virus mematikan tersebut. Pasien COVID-19 telah membanjiri fasilitas-fasilitas kesehatan India, dengan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Platform media sosial telah dipenuhi dengan pesan SOS dari orang-orang yang meminta bantuan untuk masuk rumah sakit dan tabung oksigen, sementara pihak berwenang berjuang untuk mengatasi krisis ini.

Banyak tempat ibadah, termasuk masjid, tempat seminari, dan gurdwara di seluruh India dibuka untuk membantu pasien yang membutuhkan. Beberapa di antaranya bahkan telah diubah menjadi pusat perawatan untuk pasien COVID. 

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

Sebagian masjid juga telah diubah menjadi bagian rawat jalan sementara untuk merawat pasien dengan gejala ringan. Masjid Jahangirpura di Baroda, telah diubah menjadi fasilitas kesehatan dengan 50 tempat tidur, dan bagi pasien yang membutuhkan akses oksigen.

“Ini adalah waktunya kita semua harus berkumpul untuk membantu orang. Itulah yang diajarkan agama kami kepada kami," kata Muhammad Irfan, wali masjid, kepada Al Jazeera.

Puluhan Orang Didenda Gara-gara Mencuci Mobil

“Virus tidak memiliki agama dan kami percaya ini adalah krisis dan kami harus membantu semua dan menunjukkan kemanusiaan kami. Saat ini di fasilitas kami ada banyak pemeluk agama lain, tapi kami buka untuk semua orang, ” ujarnya..

Mufti Arif Falahi, kepala seminari di kota barat Baroda, telah melakukan pekerjaan berbeda selama beberapa minggu terakhir yaitu menyelamatkan nyawa. Bagian dari seminari Falahi di negara bagian barat Gujarat telah diubah menjadi pusat perawatan darurat untuk pasien COVID.

"Setiap hari, kami harus menolak 50-60 orang, karena kami hanya dapat menampung 142 orang dengan dukungan oksigen," kata Falahi kepada Al Jazeera melalui telepon.

Pada hari Senin, India mencatat 3.754 kematian, sedikit menurun setelah dua hari berturut-turut lebih dari 4.000 kematian. Infeksi harian mencapai lebih dari 360.000.

India adalah negara terparah kedua terdampak COVID-19 dengan 246.116 kematian, dan lebih dari 22 juta kasus. Sebanyak 10 juta kasus bertambah dalam empat bulan terakhir. 

Para ahli mengatakan jumlah kasus dan korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

Rumah sakit di seluruh India, termasuk di ibu kota New Delhi dan pusat keuangan Mumbai, telah kehabisan ruang. Para ahli memperkirakan India membutuhkan 500.000 lebih tempat tidur ICU untuk memenuhi krisis kesehatan yang memuncak. 

Namun, negara berpenduduk 1,3 miliar saat ini memiliki sekitar 95.000 tempat tidur ICU, menurut perkiraan Center For Disease Dynamics, Economics & Policy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya