Kerusuhan Meluas antara Komunitas Arab dan Yahudi di Israel

Warga Palestina berunjuk rasa di Kota Tua Yerusalem, Selasa 18 Mei 2021.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad.

VIVA – Kekerasan di Gaza dan Yerusalem telah meluas ke komunitas di seluruh Israel. Kerusuhan pecah di sejumlah kota di mana orang Yahudi dan warga Muslim (etnis Arab-Israel) hidup berdampingan. Kekerasan terparah terjadi di Lod, kota di dekat Tel Aviv.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Polisi Israel bertugas dalam protes di Lod. Ini adalah kota di Israel di mana orang Arab dan Yahudi hidup berdampingan. Tetapi kini orang-orang yang bertetangga itu saling berselisih.

"Saya sudah tinggal di sini 12 tahun. Selama ini kami hidup bertetangga dengan baik. Tetapi dalam beberapa hari ini mereka mencoba membunuh kami," kata Yoel Frankenburg adalah penduduk Yahudi, seperti dilansir dari VOA, Kamis 20 Mei 2021.

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Wahel, penduduk Arab, mengungkapkan, "Tadi malam, mereka membakar rumah kami, bisnis kami, mobil kami. Dengan membawa senjata, mereka mendekati anak-anak kami. Mereka harus diusir dari sini. Kalau tidak, akan terjadi perang besar di Lod." 

Lima sinagog dibakar di Lod dalam dua hari. Presiden Israel mengutuk serangan itu sebagai pogrom, istilah yang digunakan untuk serangan terhadap orang Yahudi di Eropa pada abad ke-19.

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

Eden Maltzur, pria Yahudi, dalam perjalanan ke Lod ketika massa menimpuki mobilnya dengan batu.

“Untungnya di belakang saya tidak ada mobil. Jadi, saya mundur, injak gas segera pergi. Saya hampir menabrak orang dan mobil. Saya tidak melihat apapun. Saya melihat kematian, kematian. Tahukah kamu apa kematian itu? Orang-orang menimpuki saya dengan batu, melempar batu ke arah saya."

Di dekat Bat Yam, sekelompok orang Yahudi mengepung dan memukuli seorang pria Arab sehingga ia harus dirawat di rumah sakit. Seorang pria Yahudi yang dipukuli di Lod meninggal karena luka-lukanya.

Kerusuhan itu menyebar ke kota-kota lain di mana warga Arab, sekitar 20 persen dari populasi Israel, tinggal bersama orang Yahudi. Setelah bentrokan tiga malam, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengimbau warganya mengembalikan ketertiban di kota-kota.

“Tidak ada yang bisa membenarkan orang Arab menghukum mati orang Yahudi dan tidak ada yang bisa membenarkan orang Yahudi menghukum mati orang Arab. Itu tidak bisa diterima.”

“Itu bukan kita. Jangan lakukan kekerasan ini, kebiadaban ini. Kita akan mengembalikan ketertiban ke kota-kota Israel di mana pun, di semua kota," kata Netanyahu.

Para pemimpin agama Muslim, Kristen, Druze, dan Yahudi  mencoba menenangkan situasi. Masing-masing menyampaikan pesan video bahwa “Kekerasan bukanlah agama saya.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya