Hamas Klaim Kemenangan Usai Gencatan Senjata dengan Israel

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina di Tepi Barat.
Sumber :
  • Times of Israel

VIVA – Kelompok perlawanan masyarakat Palestina yaitu Hamas bersama ribuan orang merayakan gencatan senjata di Kota Gaza. Bahkan, seorang tokoh Hamas klaim kemenangan atas konflik dengan Israel.

Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

Dilansir dari Aljazeera, pada Jumat 21 Mei 2021, gencatan senjata antara militer Israel dan Hamas Palestina diberlakukan pada jumat dini hari atau pukul 02.00 waktu setempat, setelah dimediasi oleh Mesir.

Atas kondisi tersebut ribuan masyarakat Palestina langsung tumpah ruah merayakan peristiwa tersebut. “Ini adalah euforia kemenangan,” kata Anggota Senior Kedua Biro Politik Hamas, Khalil al-Hayya di Jalur Gaza. 

Artis hingga Komedian Inggris Minta Pemerintahnya Setop Ekspor Senjata ke Israel

Dia kemudian juga berjanji untuk membangun kembali rumah yang hancur akibat serangan udara Israel.

Tak hanya di Gaza, Warga Palestina di Ramallah juga merayakan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Laporan koresponden AlJazeera Safwat al-Kahlout menggambarkan suara kembang api dan tembakan terdengar ke udara.

Turki Serukan Tekanan Besar ke Israel Untuk Mematuhi Tuntutan Gencatan Senjata PBB

Faksi Palestina menyebut gencatan senjata sebagai kemenangan dan kata-kata pujian kepada Allah SWT disiarkan dari pengeras suara masjid, kata al-Kahlout.

PBB Ingin Gencatan Senjata Abadi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan kepada kedua belah pihak untuk melakukan rekonsiliasi secara nyata dan serius setelah adanya gencatan senjat.

Ia juga meminta kedua belah pihak segera mengatasi penyebab utama konflik antara Israel dan Palestina. Dan PBB juga menekankan kepada para pemimpin dua belah pihak memiliki tanggung jawab memulihkan ketenangan.

"Saya menekankan bahwa para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan ketenangan untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik," kata Guterres.

Selain itu, PBB menegaskan Gaza adalah bagian integral dari Palestina di masa depan dan perlu upaya dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata untuk mengakhiri perpecahan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya