Vaksinasi Hampir Separuh Penduduk, China Kembangkan Dosis Ketiga

Para petugas medis bersiap menyambut kedatangan warga negara asing yang hendak disuntik vaksin COVID-19 di Beijing, China.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie

VIVA – China mengembangkan vaksin dosis ketiga untuk memperkuat kekebalan komunitas, setelah sekitar 621 juta jiwa penduduk telah mendapatkan vaksin COVID-19, yang berarti hampir separuh dari jumlah populasi sekitar 1,4 miliar jiwa.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Dalam mencapai angka vaksinasi pertama 100 juta penduduk, China membutuhkan waktu 25 hari. Namun 100 juta vaksinasi tahap keenam hanya perlu lima hari, demikian data yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Senin 31 Mei 2021.

Di Beijing lebih dari 86 persen warga berusia 18 tahun ke atas telah divaksin.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Semula, vaksin dosis ganda yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac hanya bisa digunakan untuk orang berusia 18 hingga 59 tahun, sedangkan vaksin dosis tunggal CanSino bisa digunakan untuk usia 18 tahun ke atas hingga 60 tahun ke atas.

Vaksin Sinopharm dan Sinovac telah digunakan oleh penduduk berusia 60 tahun ke atas di sejumlah daerah, termasuk Beijing dan Shanghai, demikian media China.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Di tengah terjadinya kasus sporadis di berbagai wilayah, China mulai meluncurkan program vaksinasi dosis ketiga untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh masyarakat.

Vaksin dosis ketiga telah diberikan di 13 provinsi, termasuk Anhui, Zhejiang, Jiangsu, Shandong, Guizhou, Hubei, Henan, dan Beijing.

Vaksin tersebut merupakan hasil pengembangan Institut Mikrobiologi pada Chinese Academy of Science (CAS) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom.

Vaksin yang dikembangkan melalui metode rekombinasi subunit protein telah mendapatkan persetujuan dari otoritas China, demikian laman CAS. (Antara/Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya