WHO Izinkan Vaksin Sinovac untuk Penggunaan Darurat

Ilustrasi seorang tenaga medis memperlihatkan dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Sutrisno

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin COVID-19 Sinovac Biotech bikinan China untuk penggunaan darurat. Dengan pengakuan WHO dinilai menambah kepercayaan global yang saat ini masih dilanda pandemi.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu 2 Juni 2021, keputusan WHO tersebut bisa membantu sejumlah pemerintah negara yang kesulitan atau kekurangan dosin vaksin untuk rakyatnya.

Laporan Straits Times yang mengutip Reuters, keputusan WHO sebagai sinyal keamanan dan kemanjuran produk dari China tersebut.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Sinovac berpeluang masuk dalam program Covax yang digagas WHO. Program ini untuk menjamin keseteraan akses global terutama negara-negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.

Dalam pernyataan, panel ahli independen menyampaikan vaksin Sinovac direkomendasikan untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Penyundikan dosis kedua vaksin ini dilakukan dua hingga empat pekan kemudian.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Dalam penjelasan itu, tak ada batasan usia atas. Sebab,  merujuk data justru menunjukkan kemungkinan memiliki efek perlindungan terhadap kalangan orang tua.

Adapun dari WHO menjelaskan hasil efikasi menunjukkan Sinovac bisa mencegah penyakit 51 persen dari penerima yang divaksin. Selain itu, Sinovac juga dinilai bisa mencegah COVID-19 lebih parah.

Lalu, pengakuan dari Kelompok Ahli Penasihat Strategis (Sage) menyampaikan dalam dokumen tinjauannya bahwa Sinovac memiliki kemanjuran. Hal ini merujuk uji klinis hingga fase tiga di berbagai negara yang sudah melakukannya. Kemanjuran itu disebut berkisar antara 51 persen hingga 84 persen.

Kemudian, Kementerian Kesehatan Indonesia pernah melapokan pada 12 Mei dalam penelitiannya terhadap 120.000 petugas kesehatan penerima vaksin. Dalam laporannya, diketahui vaksin itu 94 persen efektif dalam mencegah penyakit simtomatik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya