- energia.gr
VIVA – Pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran mati akibat adanya kerusakan karena masalah teknis sebagaimana diberitakan stasiun televisi milik pemerintah Iran dilansir Aljazeera.
Sementara pejabat pembangkit listrik milik negara itu Gholamali Rakhshanimehr mengatakan bahwa dimatikannya pembangkit listrik nuklir Bushehr sudah mulai sejak Sabtu pekan ini dan bisa berlanjut dalam empat hari. Namun alasan sebenarnya masih menimbulkan banyak pertanyaan publik.
Dia membenarkan bahwa padamnya listrik akan bisa menjadi akibatnya. Sayangnya Rakhshanimehr tidak mengelaborasi lebih jauh. Namun dilaporkan, ini kali pertama terjadi matinya pembangkit tenaga nuklir di wilayah Bushehr.
Pembangkitan tenaga ini sendiri sempat dilakukan dengan jarak jauh melalui kontrol dari Rusia karena Iran pada saat itu diharuskan mengirim sebagian bahan nuklirnya sebagai bagian perjanjian nonproliferasi. Sementara itu dilaporkan bahwa memang pembangkit itu bisa akan berhenti karena kurangnya bahan pembangkit terkait sanksi dan embargo bank dari Amerika Serikat sejak tahun 2018.
Bushehr sendiri mendapat pasokan bahan uranium dari Rusia dan bukan Iran dan pengelolaannya dipantau oleh Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA).
Numun badan PBB itu belum memberi respons atas matinya pembangkit tenaga nuklir tersebut.