Draf Dokumen Perubahan Iklim PBB Bocor, Isinya Menakutkan Bumi

Adaptasi Pangan Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dhana Kencana

VIVA – Draf laporan PBB yang bocor ke media massa sebelum dipublikasikan menggambarkan kondisi akan betapa berubahnya dunia bak membentuk diri kembali setelah kerusakan dalam beberapa puluh tahun ke depan. Sekalipun manusia bisa mengurangi zat emisi.

Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

Laporan itu menunjukkan sebuah penjelasan komprehensif bagaimana perubahan iklim akan segera mengubah bumi. Dokumen yang bocor itu setebal 4000 halaman yang disusun oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagaimana dikutip dari laman Aljazeera.

Kengerian yang akan dan sedang dihadapi antara lain begitu cepatnya spesies-spesies makhluk hidup di bumi lenyap, penyakit yang makin mewabah, panas yang amat sangat, kolapsnya ekosistem hingga kota-kota dunia yang terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut. Hal ini akan menjadi kondisi dalam 30 tahun sebagai perbandingan selama anak baru lahir saat ini hingga usianya 30 tahun nanti.

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

"Hal terburuk akan segera datang memukul anak cucu kita lebih buruk dibandingkan kita saat ini," dituliskan dalam draf laporan itu.

Namun dokumen tersebut yang memang amat kritis soal bumi disebut belum akan dirilis hingga Februari 2022 dan sudah terlambat kalau untuk didaftarkan dalam pembahasan perubahan iklim PBB tahun ini.

5 Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta, Ada Tetangga Indonesia

Laporan itu juga berisi peringatan akan ada gelombang besar perubahan iklim yang akan memukul lingkungan dan kebanyakan spesies makhluk hidup.

Sementara IPCC menolak mengomentari dokumen tersebut yang menurut mereka belum final dan masih dalam bentuk draf.

Ilmuwan Francois Gemenne yang ikut membuat laporan IPCC mengatakan masih ada perlu revisi dan perbaikan sehingga belum bisa dibahas.

"Yang ini bukan versi yang bakal diadopsi Februari 2022 nanti," kata Gemenne melalui cuitan Twitter.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya