Logo BBC

Pemimpin Dunia Serukan Selidiki Lagi Asal-usul Virus COVID-19

Kelelawar diduga asal virus Corona. Getty Images via BBC Indonesia
Kelelawar diduga asal virus Corona. Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sebuah studi "tepat waktu, transparan, dipimpin oleh pakar, dan berbasis sains" - itulah diharapkan para pemimpin G7 dari para ilmuwan yang menyelidiki asal-usul virus yang menyebabkan Covid-19.

Ini bukan pertama kalinya para pemimpin politik yang kuat menyatakan dukungan pada penyelidikan asal-usul virus yang menyebabkan pandemi saat ini.

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini memerintahkan pejabat intelijennya untuk melipatgandakan upaya dan memberikan laporan dalam 90 hari, termasuk melihat secara mendetail kemungkinan bahwa virus corona berasal dari laboratorium China.

Hipotesis kebocoran laboratorium yang kontroversial, yang pernah ditolak dan disebut oleh banyak orang sebagai teori konspirasi, baru-baru ini muncul kembali, memperumit hubungan yang sudah sulit antara China dan Barat.

China telah berulang kali menolak teori itu dan menyebutnya "kampanye kotor" dan bentuk "pengalihan kesalahan" dari negara-negara Barat.

Satu setengah tahun sejak Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, pertanyaan bagaimana virus itu muncul masih menjadi misteri.

Apa sains di balik pencarian ini - dan mengapa hal ini harus melampaui kepentingan politik dan asal-usul virus harus ditemukan?

Security personnel outside the Wuhan Institute of Virology during the visit by WHO team, Feb 2021
Reuters
China dengan keras menolak laporan yang mengatakan bahwa tiga peneliti di laboratorium Wuhan jatuh sakit karena virus pada musim gugur 2019

Apa yang kita ketahui… dan tidak kita ketahui

Virus SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019 dan pada Juni 2021, telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang dikonfirmasi dan 3,9 juta kematian.

Beberapa kasus awal terkait dengan pasar basah di Kota Wuhan, tempat klaster pertama infeksi Covid-19 tercatat.

Selama beberapa bulan terakhir, para ilmuwan telah mencapai konsensus luas bahwa virus menyebar sebagai akibat dari "zoonotic spillover" atau "virus yang melompat" dari hewan yang terinfeksi ke manusia, sebelum menjadi sangat menular dari manusia ke manusia.

Namun, teori lain yakin bahwa virus tersebut mungkin lolos dari fasilitas riset biologi utama, yang terletak relatif dekat dengan pasar, yakni Institut Virologi Wuhan (WIV).

Di tempat itu, para ilmuwan sudah mempelajari virus corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade.

Pada awal pandemi, klaim kontroversial ini dipromosikan oleh Presiden AS, saat itu adalah Donald Trump.

Beberapa melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa virus itu bisa saja buatan manusia untuk digunakan sebagai senjata biologis.