Inggris Ingin Kerja Sama dengan Taliban Jika Mereka Kuasai Afghanistan

Pasukan Taliban berjaga di pos pemeriksaan di Afghanistan
Sumber :
  • Source: BBC

VIVA – Inggris akan bekerja dengan Taliban jika mereka masuk dalam pemerintahan Afghanistan, kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace kepada Daily Telegraph dalam wawancara yang dimuat pada Selasa 13 Juli 2021.

"Siapa pun pemerintahnya saat ini, sepanjang mengikuti norma-norma internasional, pemerintah Inggris akan terlibat dengan mereka," kata Wallace seperti dikutip surat kabar itu.

Range Rover EV Siap Meluncur, Fitur Berlimpah untuk Semua Medan Jalan

Namun, Wallace memperingatkan bahwa Inggris akan meninjau ulang hubungan dengan siapa pun "jika mereka berperilaku dengan cara yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia".

Kelompok Taliban yang pernah memerintah Afghanistan dengan tangan besi pada 1996-2001 telah bertempur selama 20 tahun untuk menjatuhkan pemerintah dukungan Barat di Kabul.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Didorong oleh penarikan pasukan asing yang berlangsung hingga September, kelompok pemberontak Muslim Sunni itu membuat tekanan baru dengan mengepung kota-kota dan merebut wilayah.

Dalam wawancaranya dengan Telegraph, Wallace menyadari bahwa rencana bekerja dengan Taliban akan menimbulkan kontroversi.

Piramida Sepakbola Inggris dalam Bahaya

"Apa yang (Taliban) sangat inginkan adalah pengakuan internasional. Mereka butuh kekuatan finansial dan dukungan untuk membangun bangsa, dan Anda tak bisa melakukan itu dengan memakai balaclava teroris di kepala," katanya.

"Anda harus menjadi mitra perdamaian jika tidak ingin dikucilkan. Pengucilan akan mengembalikan mereka ke tempat sebelumnya," tambahnya.

Wallace meminta agar Taliban dan Presiden Afghanistan Ashraf Gani bekerja sama untuk menciptakan stabilitas bagi negara mereka yang dilanda konflik selama puluhan tahun.

Pemimpin senior Afghanistan akan terbang ke Doha untuk berunding dengan Taliban pekan ini.

Kelompok pemberontak itu bersikap keras terhadap perundingan. Mereka bahkan memperingatkan Turki yang berencana mempertahankan pasukan mereka di Afghanistan untuk menjaga bandara utama Kabul.

Pemimpin Taliban pekan lalu mengatakan mereka telah menguasai 85 persen wilayah di Afghanistan. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya