Di KTT APEC Jokowi Singgung Kesenjangan Vaksin Eropa-Amerika dan ASEAN

Presiden Jokowi di KTT Informal APEC 2021 Secara Virtual
Sumber :
  • Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan, pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara, untuk bersama-sama melawan pandemi COVID-19. Hal itu disampaikan saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasific atau KTT APEC Informal secara virtual pada Jumat, 16 Juli 2021.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

“Presiden juga menggarisbawahi pentingnya dunia memastikan upaya vaksinasi global, termasuk memperkecil kesenjangan vaksinasi,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam keterangannya usai KTT.

Selain itu, Retno mengatakan Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini kesenjangan vaksinasi di dunia masih cukup lebar. Contohnya, kata dia, Presiden Jokowi membeberkan data bahwa penyuntikkan dosis vaksin di ASEAN baru mencapai 17,63 persen dari populasi, dan Afrika baru 4,3 persen dari populasi.

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

“Sementara, di kawasan Amerika Utara dan Eropa masing-masing sebesar 77,73 persen dan 76,81 persen dari total populasi. Dalam kaitan ini, Presiden mengharapkan APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui berbagi dosis lewat Covax Facility,” ujarnya.

Kemudian, Retno menambahkan Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pertimbangan epidemiologis harus selalu menjadi dasar utama dan bukan pertimbangan pengaruh politik, termasuk dalam isu vaksin ini. Makanya, APEC harus mendorong peningkatan produksi vaksin global.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan, yaitu diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan terkait bahan baku vaksin, kemudian dukungan terhadap TRIPS waiver untuk mengatasi pandemi, dan alih teknologi vaksin terkini," jelas dia.

Sebab, Retno mengatakan Presiden Jokowi menyebut bahwa pemulihan ekonomi mustahil dilakukan bila pandemi belum berakhir. Untuk itu, pemulihan kesehatan harus didahulukan sehingga perang melawan COVID-19 bisa dimenangkan.

Selain itu, kata Retno, Presiden Jokowi juga menyampaikan upaya penguatan layanan kesehatan, termasuk membangun rumah sakit darurat, upaya mencukupi kebutuhan oksigen dan obat-obatan, serta percepatan vaksinasi nasional.

"Di dalam konteks vaksin, Presiden menyampaikan saat ini sudah lebih 55 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Indonesia dan akan terus diakselerasi vaksinasi di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah menerima 142.973.880 dosis vaksin baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk vaksin jadi," katanya.

Oleh karena itu, Retno menambahkan Presiden Jokowi menyampaikan tantangan dunia ke depan masih berat dan harus diatasi bersama. Tentu, hanya dengan solidaritas dan kerja sama dunia akan mampu keluar dari pandemi dan mampu bangkit bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya